Senin 01 Apr 2019 16:09 WIB

Harga Bawang Merah Naik, Bibit Dijadikan Bawang Konsumsi

Harga bibit juga turs terimbas kenaikan harga bawang merah.

Rep: Lilis Handayani/ Red: Dwi Murdaningsih
Bawang merah.
Foto: Flickr
Bawang merah.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Harga bawang merah di pasaran melonjak dalam beberapa pekan terakhir. Kondisi itupun dimanfaatkan pedagang bibit bawang merah untuk menjadikan bibitnya sebagai bawang konsumsi karena harganya lebih mahal.

Salah seorang pedagang bibit bawang merah asal Kecamatan Patrol, Kabupaten Indramayu, Carmad, menjelaskan, dirinya biasa belanja bibit bawang merah dari Brebes, Jateng. Dia biasanya belanja bibit sekitar satu ton untuk dijual kembali di kampung halamannya.

"Tapi, sejak harga bawang merah di pasaran naik, agak susah cari bibit,’’ kata Carmad, Senin (1/4).

Carmad belanja bibit bawang merah ke Brebes kurang lebih seminggu yang lalu. Saat itu, harga bibit bawang merah mencapai sekitar Rp 25 ribu per kg. Sedangkan harga bawang merah di tingkat petani, mencapai Rp 28 ribu per kg.

"Karena itu, pedagang bibit banyak yang memilih menjual bibitnya ke pasaran layaknya bawang untuk konsumsi karena harganya lebih tinggi,’’ kata Carmad.

 

Carmad mengaku harus mencari ke sejumlah pedagang agar bisa memperoleh bibit bawang merah. Dia akhirnya bisa membawa pulang bibit bawang merah meski jumlahnya kurang dari satu ton.

Carmad menilai, naiknya harga bawang merah saat ini karena petani yang menanam bawang merah mulai berkurang. Pasalnya, dalam beberapa kali tanam, mereka selalu merugi akibat harga jual bawang merah yang selalu rendah. Tak hanya jumlah petani bawangnya yang berkurang, namun luas areal tanaman bawangnya juga berkurang.

''Petani bawang mengurangi penanaman bawangnya dan menggantinya dengan komoditas lain yang harganya lebih tinggi,'' ucap Carmad.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Republika.co.id di Pasar Baru Indramayu, harga bawang merah kini di kisaran Rp 35 ribu – Rp 38 ribu, tergantung kualitasnya masing-masing. Harga itu naik dibandingkan awal Februari lalu yang sempat menyentuh Rp 15 ribu – Rp 18 ribu per kg.

"Kenaikan harganya terjadi secara bertahap,’’ kata seorang pedagang sayur di pasar tersebut, Titin.

Titin mengaku tidak mengetahui penyebab kenaikan harga bawang merah. Namun, menurutnya kenaikan harga itu terjadi sejak kondisi cuaca tidak menentu.

 ‘’Cuacanya kan sekarang kadang panas terik, kadang hujan,’’ kata Titin.

Titin menjelaskan, kenaikan harga bawang merah itu membuat omsetnya jadi sedikit berkurang. Pasalnya, sejumlah pelanggannya mengurangi pembelian bawang merahnya.

"Yang biasanya beli seperempat kilogram, sekarang belinya satu ons,’’ ucap Titin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement