Selasa 02 Apr 2019 20:05 WIB

BPN Minta Kedua Kubu Hentikan Isu Komunis dan Khilafah

BPN menilai kedua isu ini dihembuskan oknum tak bertanggung jawab.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Muhammad Hafil
Pemilu (ilustrasi).
Pemilu (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdebatan dan perang isu soal pergantian ideologi negara Pancasila, dengan Komunis atau Khilafah tidak henti-hentinya dilemparkan oleh dua pendukung pasangan calon (paslon) di media sosial. Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi menegaskan tidak pernah melemparkan isu Jokowi dan Komunisme, karena itu BPN meminta kepada pendukung Prabowo menghentikan tuduhan isu ideologi tersebut.

Juru Bicara BPN, Viva Yoga Mauladi menegaskan BPN tidak pernah menginstruksikan kepada para pendukung Prabowo di media sosial menyebut Jokowi berideologi komunis. "Kami tidak pernah memainkan isu ideologi komunisme yang saat ini sering di wacana publik dikaitkan dengan eksistensi pak Jokowi," katanya kepada wartawan, Selasa (2/4).

Baca Juga

Karena itu ia meminta kepada seluruh pendukung Prabowo di media sosial, hentikan hujatan soal ideologi ini. Viva juga meminta para pendukung 01, Jokowi-KH Maruf Amin menghentikan tuduhan yang menyebut Prabowo dan para pendukung menginginkan mengganti ideologi Pancasila dengan ideologi Khilafah. Hal itu, ia tegaskan, tidaklah benar.

"Bagi BPN persoalan ideologi negara, Pancasila sudah final, janganlah diperdebatkan lagi. Tidak boleh diganti oleh bentuk ideologi manapun, termasuk ideologi komunisme dan sistem khilafah," tegasnya.

Menurut dia, isu dua ideologi ini dilemparkan oleh oknum dua pihak yang tidak bertanggung jawab. Tujuannya memang tidak lain hanya ingin menjadikan ideologi sebagai isu politik, dalam rangka ingin memperolah efek peningkatan elektoral. Padahal, menurut dia, jelas isu soal Komunis vs Khilafah ini sungguh sangat tidak produktif di masyarakat, karena sudah dibantah sendiri oleh dua paslon tersebut.

Direktur Materi dan Debat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Sudirman Said menegaskan, isu pasangan 02 akan membentuk negara khilafah adalah fitnah. Ia mengingatkan pihak-pihak yang menyebarkan isu tersebut agar berhenti.

"Hentikan kebohongan itu, karena bukan saja merupakan fitnah yang keji, tetapi juga memecah belah bangsa," kata Sudirman Said.

Sudirman mengungkapkan, perjalanan hidup Prabowo menjadi bukti bagaimana kecintaan beliau kepada Pancasila dan NKRI. Menurut Sudirman, isu khilafah adalah kabar murahan yang dimainkan sejumlah pihak karena panik melihat besarnya dukungan kepada Prabowo-Sandi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement