REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN – Presiden Joko Widodo batal menerima suvenir berupa beras produksi Sragen dari Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, dikarenakan masa kampanye.
"Katanya Bupati tadi saya mau diberi suvenir beras tapi tidak jadi. Kirim saja 100 truk ke istana. Asal berasnya enak tidak apa-apa. Saya bayar. Tapi dipilihkan beras yang dari Sragen," kata Jokowi berkelakar saat memberikan sambutan dalam silaturahim dengan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) se-Jawa Tengah di GOR Diponegoro, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Rabu (3/4).
Presiden Jokowi didampingi ibu negara Iriana Jokowi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, dan Kapolda Jateng Irjen Pol Condro Kirono.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi meminta salah satu petani, pengusaha penggilingan padi serta seorang pedagang pupuk untuk maju mengemukakan kendala selama ini.
Biasanya, Presiden Jokowi memberikan sepeda kepada warga saat kunjungan kerja ke daerah. Namun, karena masuk masa kampanye sehingga dia tidak memberikan sepeda.
"Ini biasanya kalau naik ke panggung saya kasih sepeda. Tapi Pilpres tidak boleh, saya ganti dengan foto. Foto ini bisa ditukar dengan 20 sepeda," ujarnya.
Jokowi yang kali itu mengenakan kemeja putih tiba sekitar pukul 10.00 WIB. Para peserta langsung menyambut Jokowi dengan meminta bersalaman dan swafoto.
Dalam sambutannya, Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengucapkan selamat datang kepada Presiden Jokowi beserta rombongan di Kabupaten Sragen.
Kegiatan silaturahim tersebut dihadiri Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi), Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), pengusaha pupuk, perangkat desa, lurah, serta seluruh warga Sragen.
"Sragen adalah lumbung padi nasional. Pertanian sektor utama. Sehingga luas lahan kami di Kabupaten Sragen 70,80 persen terdiri dari lahan pertanian," terangnya.