Kamis 04 Apr 2019 16:13 WIB

200 Pemuda Sultra Jadi Kader Inti Pemuda Anti-Narkoba

Para kader inti diminta tetap melanjutkan program anti-narkoba setelah pengukuhan.

Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Lukman Abunawas dan Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda Kemenpora, Arifin Majid dalam acara pengukuhan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (4/4).
Foto: Istimewa
Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Lukman Abunawas dan Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Pemuda Kemenpora, Arifin Majid dalam acara pengukuhan Kader Inti Pemuda Anti Narkoba di Kendari, Sulawesi Tenggara, Kamis (4/4).

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Sebanyak 200 pemuda Sulawesi Tenggara (Sultra) secara resmi dikukuhkan sebagai Kader Inti Pemuda Anti-Narkoba, di Kendari, Kamis (4/4). Selama empat hari mereka menjalani pendidikan dan pembekalan ihwal penanggulangan dan bahaya narkoba.

Kegiatan yang digelar Kemenpora itu diikuti pemuda dari Kendari, Bombana, Konut, Konawe dan Kolaka. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Sultra, Brigjen Pol Imran Kori mengatakan, lembaganya siap memberdayakan kader pemuda anti-narkoba.

Ia mengimbau masing masing BNNK menunjuk lima desa untuk menjadi desa bersinar (bersih narkoba). Juga berharap kader anti narkoba bisa menjadi generasi yang memerangi narkoba.

"Jangan hanya sekadar ikut pelatihan, lalu hilang begitu saja. Mari kita bersama sama melaksanakan kegiatan P4GP," kata Imran.

Sementara itu, Asisten Deputi Peningkatan Wawasan Kepemudaan Deputi Pemberdayaan Kepemudaan Kemenpora Arifin Majid mengatakan, peserta bisa menggaet temannya hingga lima orang. Sehingga bisa menjadi seribu kader anti-narkoba.

Ia meminta jangan hanya setelah kegiatan ini, lalu dilupakan. Yang diharapkan kegiatan ini terus berlanjut. Kemenpora juga bisa menunjang kegiatan kader pemida anti narkoba dalam bentuk modal usaha.

"Kami berharap dari pemprov, menindaklanjuti kegiatan yang telah kita lakukan. Kita ingin kerjasama yang baik dengan provinsi. Di provinsi Jatim misalnya, kita sudah lakukan, semoga Sultra juga bisa ikut seperti itu," kata Arifin dalam rilisnya, Kamis (4/4).

Kemenpora setelah latih, kader akan diserahkan ke Pemprov untuk diberdayakan. Bisa berlanjut untuk melawan narkoba. "Ketika diserahkan, lalu tidak ditindaklanjut. Maka cuma sekadar seremoni saja," jelas Arifin.

Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Sultra, Lukman Abunawas mengatakan kegiatan ini memberikan penguatan terhadap kader muda bangsa ini. Ia mengapresiasi Kemenpora karena menggelar kegiatan seperti ini di Sultra.

Pengguna narkoba di Sultra hampir 40 persen dari kalangan pelajar. Karena itu, ia mengajak untuk menyukseskan program Kemenpora. "Kita harus anti narkoba. Kita bernatas narkoba," kata Lukman.

Setiap hari di Indonesia 5 hingga 6 orang meninggal karena narkoba. Ia berharap pemuda Sultra tidak seperti. Jangan sekali-sekali mencoba narkoba karena bisa terpengaruh. “Jadilah pemuda yang terbaik buat agama, keluarga dan masyarakat. Patuhi petunjuk pemerintah,” ajaknya.

Sebagai Ketua KONI Sultra, ia juga siap membantu kader narkoba untuk melakukan kegiatan positif di daerahnya. "Kita harus menjadi kader kader yang memberantas narkoba. Jadi pelopor pemuda melawan narkoba," harap dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement