REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim, Suban Wahyudiono mengungkapkan, gempa yang terjadi di wilayah Sumenep, Madura, pada Selasa 2 April menimbulkan kerusakan di Pulau Raas. Menurutnya, gempa berkekuatan 5 SR tersebut, menyebabkan beberapa rumah rusak, dan korban luka karena terkena reruntuhan.
"Ada beberapa rumah saja yang rusak. Ada korban yang sakit kena keramik kakinya, sudah diselesaikan di Puskesmas," kata Suban ditemui di Gedung Negara Grahadi, Surabaua, Kamis (4/4).
Suban menjelaskan, berdasarkan data BPBD Jatim, gempa tersebut hanya berdampak terhadap bangunan yang ada di Pulau Raas, Sumenep. Gempa tersebut mengakibatkan, 12 rumah rusak, dengan kategori 10 rumah rusak ringan, dan 2 rumah rusak berat.
"Dan ada empat unit fasum (rusak), satu mushola, satu sekolah SMA, dua madrasah," kata Suban.
Untuk mendata lebih detail di wilayah Pulau Raas, Pemprov Jatim telah menurunkan tim assessment, yang terdiri dari BPBD Jatim, Bakorwil Pamekasan, dan dari Cipta Karya. Tim itu untuk assessment kerusakannya seperti apa, dan untuk menentukan bantuan Provinsi Jatim terkait rumah dan fasum yang rusak.
"Ini masih dicek. Sekarang mulai berangkat siang, sekarang masih ditengah laut," kata Suban.
Sebelumnya, dua gempa bumi mengguncang Sumenep, Madura Selasa (2/4). Gempa pertama terjadi pada pada pukul 08.22 WIB. Gempa tersebut berkekuatan 5,0 SR. Sementara gempa kedua terjadi pukul 20.09 WIB dengan kekuatan 4,4 SR.