REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Savitri Ari Ernaningtyas, warga negara Indonesia (WNI) yang telah tinggal di Etiopia selama 20 tahun, menyalurkan hak pilihnya di Kotak Suara Keliling (KSK) di Kota Awassa, pada Sabtu (13/4) kemarin. Savitri yang merupakan WNI paling lama bermukim di Etiopia mengatakan, dirinya menggunakan hak pilih di Pemilu serentak 2019, sebagai bentuk cinta kepada Indonesia.
"Saya datang memberikan suara saya di tempat kotak suara keliling, tidak saja karena itu menjadi hak demokrasi saya, juga karena saya cinta dan rindu Indonesia. Saya ingin Indonesia bertambah maju”, kata Savitri sebagaimana diungkapkannya kepada Al Busyra Basnur, Duta Besar RI untuk Etiopia, Djibouti dan Uni Afrika, Sabtu (13/4) di kota Hawassa.
Savitri telah bermukim di Etiopia sejak 1999 dan bekerja disana. Savitri sering merasa rindu kepada Indonesia. Namun dalam masa 20 tahun bermukim di Etiopia, Savitri baru satu kali pulang ke Indonesia, itupun 10 tahun yang lalu.
"Setiap kali saya merasa rindu dengan Indonesia, saya selalu mendengarkan lagu-lagu Indonesia yang saya sukai. Saya punya banyak koleksi lagu Indonesia. Lagu adalah pengobat rasa rindu saya kepada Indonesia," jelasnya.
Sementara itu, Adrianto Yuliar Salam, Deputi General Manager PT Indofood Etiopia ketika memberikan hak suara di TPS Addis Ababa, pada hari Minggu (14/4) mengatakan bahwa masyarakat Indonesia di Etiopia sangat antusias terhadap Pemilu 2019. "Masyarakat Indonesia disini senantiasa mengikuti berbagai perkembangan yang terjadi di Indonesia, terutama mengenai Pemilu 2019," kata Adrianto orang Indonesia terlama kedua tinggal dan bekerja di Etiopia.
Sedangkan Taryat Suratman, General Manager Peace Success Industry Plc, sister company PT Sinar Antjol yang memproduksi sabun dan body lotion di Etiopia mengatakan bahwa Pemilu 2019 menjadi perhatian luas masyarakat Indonesia di Etiopia. “Keikutsertaan seluruh masyarakat Indonesia memberikan suara di TPS Addis Ababa menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat Indonesia di Addis Ababa terhadap demokrasi sangat tinggi”, kata Taryat yang menjadi orang Indonesia terlama ketiga tinggal dan bekerja di Etiopia.
Ditengah berlangsungnya pemungutan suara di Addis Ababa, Duta Besar Al Busyra Basnur mengatakan bahwa jumlah warga negara Indonesia di Etiopia dan Djibouti 213 orang. Pada Pemilu 2019 ini, pemilih tetap di Etiopia dan Djibouti berjumlah 150 orang masing-masing di Addis Ababa 43 orang dan di kota Hawassa 102 orang, sementara di negara Djibouti 5 orang.
Al Busyra menyampaikan, bahwa pemungutan suara di Addis Ababa diselenggarakan pada hari Minggu, 14 April 2019, sementara di Djibouti pada hari Jumat 12 April 2019 dan kota Hawassa pada hari Sabtu 13 April 2019. Pemungutan suara di negara Djibouti dan kota Hawassa dilakukan dengan metode Kotak Suara Keliling (KSK).
Beberapa orang masyarakat Indonesia di Hawassa dan Addis Ababa yang ditemui Duta Besar Al Busyra di tempat pemungutan suara mengatakan bahwa mereka senang sekali dapat memberikan hak suara mereka pada Pemilu 2019. Mereka mengharapkan pemilihan umum ini dapat melahirkan pemimpin terbaik Indonesia yang membawa Indonesia lebih maju dan jaya ke depan.