REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada 750, kepemimpinan Islam beralih ke tangan Bani Abbasiyah. Saat itu, keturunan keluarga Umayyah ditangkap dan dihukum mati. Namun, terdapat satu keturunan Umayyah yang berhasil melarikan diri, yakni cucu khalifah ke-10, Abd al-Rahman ibn Mu'awiyah.
Pelariannya dari pasukan Abbasiyah amat dramatis. Hingga pemuda tersebut mendarat di pantai selatan Granada, Spanyol. Kedatangannya menjadi sejarah baru Islam di Eropa.
Spanyol menjadi kawasan yang aman bagi Abd al-Rahman. Pasalnya, di sanalah para pendukung Bani Umayyah tersisa.
Kedatangannya pun disambut baik. Abd al-Rahman bersama para pengikutnya tersebut bergerak ke ibu kota, Kordova. Mereka membentuk kekuatan.
Namun, Abd al-Rahman mendapat perlawanan dari sang gubernur Andalusia saat itu dan Dinasti Abbasiyah. Namun, ia sangat tangguh dan membentuk angkatan bersenjata.
Abd al-Rahman pun berhasil memimpin Spanyol dengan gaya sedikit berbeda dari sistem kekhalifahan. Pada 757, ia menetapkan gelar amir sebagai pengganti gelar khalifah meski kekuasaannya atas Andalusia sangat independen.
Di bawah kekuasaan Abd al-Rahman, Spanyol menjadi provinsi pertama yang keluar dari kekhalifahan Islam namun dapat berdiri besar dan diakui dunia Islam. Andalusia dibangun sang amir dengan sangat indah. Salah satu yang ia bangun yakni Masjid Kordova pada 788.
Masjid ini sangat megah dan menjadi pusat ibadah di Eropa saat itu. Masjid ini pernah diubah menjadi katedral Kristen saat penaklukan Spanyol oleh Ferdinand III tahun 1236. Namun, saat ini masjid masih dapat disaksikan dengan nama "La Mezquita".