REPUBLIKA.CO.ID, MONACO -- Stan Wawrinka telah mencapai beberapa gelar tertinggi dalam tenis, seperti naik ke peringkat ATP, memenangkan tiga gelar grand slam, hingga satu piala ATP Masters 1000 di Rolex Monte-Carlo Masters 2014.
Namun, dua operasi lutut kiri pada Agustus 2017 menjatuhkan bintang Swiss itu ke peringkat 263 di dunia tahun lalu. Kini ia berjuang untuk menemukan performa terbaiknya lagi.
"Ketika menjalani operasi, saya tidak tahu apakah saya akan bisa bermain lagi karena itu adalah operasi yang sulit. Tapi, saya bekerja sangat keras untuk kembali ke posisi sekarang," ujar Wawrinka melalui laporan atptour.com, Rabu (17/4).
Wawrinka mengaku sangat senang dan puas dengan permainan yang sudah diikuti sejak awal tahun ini termasuk di Monte Carlo Masters, yang merupakan arena tanah liat. Monte-Carlo telah lama menjadi istimewa bagi Wawrinka, bukan hanya karena ia bertempat tinggal di sana.
Lima tahun yang lalu, Wawrinka mengalahkan tiga lawan Top 10 di Monte-Carlo Country Club, termasuk menundukkan Roger Federer dengan 4-6, 7-6 (5), 6-2 di babak final. "Momen itu istimewa, satu-satunya (gelar) Master 1000 saya. Suasana yang luar biasa untuk bermain di sini dan itu adalah hari istimewa melawan Roger," pungkas Wawrinka.
Mungkin kenangan itu akan mempengaruhi Wawrinka untuk bermain dengan baik pekan ini. Petenis berusia 34 tahun ini terbilang sukses saat melakoni pertandingan di lapangan tanah liat dengan persentase kemenangan lebih dari 67 persen (176-86).