Rabu 17 Apr 2019 22:39 WIB

Karawang akan Bangun Jembatan Walahar

Pembangunan jembatan menggunakan alokasi anggaran Rp 17 miliar.

Rep: Ita Nina Winarsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Bendungan Walahar
Foto: disparbud.jabarprov.go.id
Bendungan Walahar

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Pemkab Karawang, berencana membangun jembatan yang menghubungkan Bendung Walahar. Sebab, sampai saat ini hanya ada satu jembatan yang menghubungkan antara Kecamatan Klari dengan Ciampel tersebut, yakni Jembatan Walahar. Namun, jembatan peninggalan Hindia Belanda ini, dinilai kurang mendukung aktivitas warga saat ini.

Kepala Dinas Pekerja Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karawang, Acep Jamhuri, mengatakan, Jembatan Bendung Walahar sedari dulu sampai saat ini, lebarnya hanya 2,5 meter. Dengan lebar seperti itu, dinilai kurang menunjang aktivitas penduduk. Mengingat, jalur penghubung antar kecamatan ini sangat aktif.

"Makanya, di 2019 ini kita berencana membangun jembatan baru di atas Irigasi Tarum Utara tersebut," ujar Acep.

Pembangunan Jembatan Walahar ini, lanjut Acep, menggunakan sumber dana yang merupakan bantuan keuangan Pemprov Jabar. Dengan alokasi sebesar Rp 17 miliar. Nantinya, jembatan itu akan dibangun 250 meter ke arah hulu, dari Bendung Walahar.

Selain untuk mendukung aktivitas warga, dengan adanya jembatan baru ini kedepannya akan terkoneksi dengan objek wisata Situ Cipule. Sebab, salah satu akses untuk menuju objek wisata itu, yakni dengan melintasi Jembatan Walahar, yang berada di Desa Walahar, Kecamatan Klari.

Apalagi, lanjut Acep, janji Gubernur Ridwan Kamil yang menyebutkan akan menata kawasan Situ Cipule. Supaya, kawasan itu menjadi objek wisata yang produktif. Serta, berdampak pada peningkatan taraf kesejahteraan warga sekitarnya.

"Situ Cipule yang ada di Kecamatan Ciampel, sudah lama menjadi venue cabor dayung, baik di perhelatan olah raga nasional maupun internasional. Makanya, kawasan itu akan ditata dan dipercantik," ujarnya.

Makanya, pembangunan jembatan ini terkoneksi dengan rencana penataan Situ Cipule. Acep memastikan, review DED akan rampung 30 April mendatang. Kemudian, sterilisasi akan dilakukan mulai 1 sampai 31 Mei.

Sterilisasi ini, termasuk di dalamnya penertiban lokasi, pembebasan lahan. Serta, MoU dengan BBWS Citarum dan penetapan lokasi. Sedangkan, kegiatan lelang akan dilaksanakan selama 45 hari. Terhitung 1 Mei sampai 25 Juni 2019.

"Pelaksanaan pembangunan, rencananya akan dilakukan selama 180 hari. Mulai, 26 Juni sampai 23 Desember 2019," ujar Acep.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement