Jumat 03 May 2019 12:47 WIB

AHY Temui Jokowi, TKN: Jadi Teladan Elite Politik

Ace menilai pertemuan keduanya menunjukkan Jokowi terbuka dengan pihak manapun.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Teguh Firmansyah
Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menumpang kendaraan khusus untuk bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menumpang kendaraan khusus untuk bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (2/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Ma'ruf menanggapi positif pertemuan antara capres pejawat Joko Widodo dengan Komandan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Pertemuan itu dinilai sebagai contoh bagi elite politik usai Pemilu.

"Pertemuan Presiden Jokowi dan AHY tentunya diharapkan menjadi teladan bagi seluruh elite politik agar masyarakat dapat merasakan suasana yang sejuk terutama mengahadapi bulan Ramadan," kata Juru Bicara TKN Ace Hasan Syadzily, Jumat (3/5).

Baca Juga

Ace mengklaim, pertemuan tersebut menunjukkan bahwa Jokowi selalu terbuka untuk bertemu dengan siapapun. Selain itu, pertemuan itu merupakan bentuk menautkan kembali silaturahmi dan komunikasi yang sebelumnya terpengaruh oleh kontestasi pilpres.

"Sikap Presiden Joko Widodo ini juga menunjukkan sikap kenegarawanan jauh lebih penting daripada sekadar kontestasi pemilu," kata Ace.

Dari pertemuan itu, muncul isu merapatnya Demokrat ke koalisi dan pemberian jatah menteri. Terkait hal tersebut, Ace enggan berspekulasi. Menurutnya hal tersebut akan dibicarakan dengan anggota partai koalisi pendukung Jokowi lainnya.

"Kami, Partai Golkar, memiliki hubungan yang sangat baik dengan Partai Demokrat. Soal keinginan bergabungnya Partai Demokrat tentu harus dibahas bersama dengan anggota koalisi lainnya," kata Ace.

Politikus Golkar itu mengatakan bahwa soal Kabinet dalam sebuah koalisi pemerintahan memiliki prasyaratnya harus saling percaya dan menghormati antara satu dengan yang lainnya. Komunikasi yang intens itu merupakan salah satu prasyarat untuk membangun saling percaya tersebut.

Komandan Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Kamis (2/5) sore. Ini adalah kehadiran AHY kedua di Istana setelah Maret tahun 2018 lalu. AHY-Jokowi menggelar pertemuan tertutup selama kurang lebih 20 menit.

Ia sendiri masuk ruang kerja Presiden di Istana Merdeka pada pukul 16.17 WIB dan langsung melakukan pertemuan tertutup dengan Jokowi hingga pukul 16.45 WIB. Setelah menemui Presiden, AHY mengaku kedatangannya untuk memenuhi undangan Jokowi. Selain itu, AHY membawa amanah dari sang ayah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) untuk menyampaikan salam kepada Jokowi.

"Saya menyampaikan salam hormat dari Pak SBY dan Bu Ani. Karena, tadi pagi saya sempat berkomunikasi yang intinya adalah sampaikan salam hormat kepada Bapak Presiden," kata AHY di Istana Merdeka, Kamis (2/5) sore.

Selain menyampaikan salam dari Ketua Umum Partai Demokrat tersebut, AHY juga mengaku kedatangannya untuk menegaskan posisi Demokrat yang ingin bersama-sama melihat bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Yaitu, dengan terus ikut menyumbangkan pemikiran dan gagasan.

"Kita juga harus terus bisa menyumbangkan pemikiran gagasan karena tentunya sebagai semangat dari demokrasi dan mewujudkan Indonesia semakin baik ke depan. Kita terus bertukar pikiran dan saling memberikan masukan yang baik," tutur AHY.

Namun, putra sulung Presiden keenam RI itu mengelak pertemuannya dengan Jokowi selalu berkaitan dengan komunikasi politik pragmatis. Ia kembali menegaskan posisinya untuk bersama-sama membangun Indonesia yang lebih baik.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement