REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA - Kelompok relawan pendukung Jokowi kian aktif menggelar tasyakuran atas damainya Pemilu sekaligus mensyukuri kemenangan pasangan nomor urut 01 menurut hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei dan hitung riil KPU sejauh ini.
Bertempat di depan sekretariat RT 02/017 Klender, Jakarta Timur, Sabtu (4/5) malam, tasyakuran itu lebih inspiratif karena dihadiri pula oleh para pendukung Prabowo Subianto. Ratusan pendukung Jokowi dan Prabowo berbaur bersama dengan akrab.
Koordinator Relawan Gaspol 01, Susan Andriani, mengatakan, tasyakuran digelar untuk menyambut bulan suci Ramadhan sekaligus rasa syukur karena pemilu berjalan lancar dan damai.
“Kami malah mengundang teman teman dari pendukung 02 untuk hadir, dan mereka bahkan sempat membantu kami dalam persiapan, seperti bantu memasang tenda, menyiapkan konsumsi, dan sebagainya,” ujar Susan.
“Beda itu biasa, tapi tidak menjadikan kita sesama menjadi saling mencaci dan membenci. Kebersamaan akan membuat kita peduli dan empati. Apalagi kita akan memasuki bulan suci," kata Susan.
Di tempat yang sama, perwakilan pendukung Prabowo, Wiwin Sukmawati, menyambut gembira tasyakuran bersama tersebut. "Malam ini kumpul-kumpul bagus, terjalin silaturahim, menambah teman. Saya maunya aman-aman saja, damai-damai saja," katanya.
Warga terlihat makan bersama dan mendengarkan tausiyah dengan seksama. Warga juga dihibur dengan stand up comedy dari komika lokal.
Para relawan juga memberikan santunan untuk keluarga dari anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang wafat dalam tugas Pemilu. Santunan diserahkan oleh Ketua RT 01, Maryammah, kepada Ferdi, putra dari petugas KPPS, almarhumah Cahyani Wibawati.
“Sebenarnya ada beberapa anggota KPPS yang meninggal dalam tugas, yang keluarganya berhak mendapat santunan. Tapi yang hadir dari satu keluarga, biar keluarga yang lain nanti kami kunjungi saja," kata Maryammah.
Sebagai ketua RT, Maryammah ikut memfasilitasi tasyakuran bersama tersebut. Dia bersyukur, warga kompak dan damai meski sebelumnya berbeda pilihan politik. Bahkan, dia menyebut situasi akar rumput yang penuh damai semestinya bisa menginspirasi para elite politik untuk tetap rukun dan tidak memanaskan suasana.
“Alhamdulillah, selama pemilu di sini aman-aman saja. Memang kami maunya damai, bersatu, adil dan makmur. Urusan siapa yang menang, itu urusan KPU," katanya.