REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Sebanyak 1.500 pelajar tingkat TK, SD dan SMP di Kabupaten Indramayu mengikuti kegiatan Pesantren Ramadhan 1440 Hijriah di Masjid Agung Kabupaten Indramayu, Kamis (9/5). Dalam kegiatan itu, para pelajar diberikan berbagai materi keagamaan.
Para pelajar dari berbagai sekolah itu tampak bersemangat mengikuti kegiatan tersebut. Apalagi, Bupati Indramayu, Supendi, yang membuka kegiatan itu, berkomunikasi secara aktif dengan mereka. Supendi memberikan tantangan untuk membacakan hafalan Alquran.
Salah satu peserta yang ditunjuk secara acak oleh bupati adalah Sabrina Syifa Salsabil dan Dellisa Naomira Hadianto (6), siswa TK Aisiyah Indramayu. Mereka mampu menghafal surat-surat pendek di hadapan seluruh peserta.
Keberanian dan kemampuan bocah-bocah TK dalam hafalan surat-surat pendek itupun mendapat apreasiasi dari Supendi. Orang nomor satu di Kabupaten Indramayu itu langsung memberikan hadiah berupa uang sebesar Rp 100 ribu.
"Saya tadi sengaja memanggil secara acak siswa dari berbagai tingkatan untuk mengetahui secara langsung kemampuan mereka dalam menghapal Alquran. Alhamdulilah, mereka bisa," kata Supendi.
Supendi mengungkapkan, kemampuan yang ditunjukkan para siswa dalam hafalan Alquran itu tak lepas dari kebiasaan mereka membaca Alquran 15 menit setiap hari sebelum belajar. Hal tersebut memang menjadi kebijakan Pemkab Indramayu dalam beberapa tahun terakhir.
Tak berhenti hanya membaca dan menghafal, Supendi berharap agar para siswa di Kabupaten Indramayu juga memahami dan mengamalkan isi kandungan Alquran. Sedangkan melalui Pesantren Ramadhan tersebut, para siswa diharapkan dapat bertambah ilmu agamanya sehingga bisa mengurangi perilaku negatif.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Ali Hasan menjelaskan, Pesantren Ramadhan 1440 Hijriyah diperuntukan bagi siswa TK, SD, dan SMP, se-Kabupaten Indramayu. Kegiatan tersebut bertujuan untuk mengoptimalkan amalan ibadah mereka di bulan suci Ramadhan.
"Pesantren Ramadhan ini merupakan daya dukung untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi keagamaan. Untuk pelajar yang kita hadirkan di Masjid Agung ini sekitar 1.500 orang," tandas Ali.