Jumat 10 May 2019 20:42 WIB

JPO Ramah Lingkungan Beroperasi di Solo

Eco JPO telah beroperasi di Kota Solo tepatnya di depan RSUD dr Moerwadi

Rep: Binti Sholikah/ Red: Esthi Maharani
Jembatan penyeberangan orang (JPO) dengan konsep ramah lingkungan atau eco JPO telah beroperasi di Kota Solo tepatnya di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi, mulai Jumat (10/5). Eco JPO tersebut merupakan proyek percontohan hasil teknologi dari Pusat Litbang Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Foto: Republika/Binti Sholikah
Jembatan penyeberangan orang (JPO) dengan konsep ramah lingkungan atau eco JPO telah beroperasi di Kota Solo tepatnya di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi, mulai Jumat (10/5). Eco JPO tersebut merupakan proyek percontohan hasil teknologi dari Pusat Litbang Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO - Jembatan penyeberangan orang (JPO) dengan konsep ramah lingkungan atau eco JPO telah beroperasi di Kota Solo tepatnya di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Moewardi, mulai Jumat (10/5). Eco JPO tersebut merupakan proyek percontohan hasil teknologi dari Pusat Litbang Jalan dan Jembatan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memberi nama eco JPO tersebut Gladhag Panti Husada.

Kepala Pusat Litbang Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR, Deded Permadi Sjamsudin, mengatakan, eco berarti mengetengahkan konsep-konsep keberlanjutan, antara lain konservasi energi.

"Sebagai contoh penerangan di dalamnya menggunakan panel surya. Kemudian, air hujan tidak dibuang melainkan ditampung untuk kegiatan penyiraman tanaman. Kemudian, berkelanjutan ada aspek ekonomi dan sosial," terangnya kepada wartawan seusai acara Soft Launching Eco JPO Gladhag Panti Husada, Jumat (10/5) sore.

Dari aspek ekonomi diharapkan menjadi tempat berjualan untuk beberapa pedagang kaki lima (PKL). Dari aspek sosial, bisa menjadi media atau tempat berinteraksi sosial. Selain itu, juga menjawab kebutuhan kaum difabel.

"Eco JPO ini masih akan dilanjutkan untuk dilengkapi dengan lift yang akan memakan waktu satu bulan untuk pengadaan dan perizinan. Meskipun belum ada lift-nya eco JPO sudah dapat difungsikan," imbuhnya.

Deded menambahkan, panel surya yang dipasang cukup untuk penerangan di dalam. Namun, untuk lift akan menggunakan listrik dari PLN.

Eco JPO di Solo tersebut merupakan produk Puslitbang Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR yang pertama. Selanjutnya, Puslitbang Jalan dam Jembatan akan melakukan telaah mengenai kekurangannya. "Apabila pemerintah kota/kabupaten lain berencana membutuhkan seperti ini maka kami memberikan pendampingan teknis berdasarkan standar," ucapnya.

Sementara itu, Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo, mengatakan, nama Gladhag berasal dari Bahasa Jawa yang artinya jembatan yang ada pagarnya. Nama Gladhag Panti Husada artinya jembatan tempat ngudi kesehatan. Di samping itu tempat menuju keselamatan.

"Hari ini Gladag Panti Husada bisa dimanfaatkan. Kami berharap Puslitbang lift-nya segera bisa dipasang. Sehingga teman-teman difabel bisa memanfatkan jembatan ini dengan sebaik2nya," harap Wali Kota.

Wali Kota menambahkan, terkait PKL yang akan berjualan di Eco JPO tersebut dibatasi hanya empat pedagang. Sebab, jika jumlahnya lebih banyak maka dikhawatirkan JPO akan berubah fungsi.

"Dari aspek keamanan nanti Satpol PP akan patroli supaya tidak disalahgunakan. Selain itu, disini bebas asap rokok jadi tidak boleh merokok," tegasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement