REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Senior Corporate Communication PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (Indocement) Rizki Dinihari mengatakan terjadi peningkatan permintaan bahan bahan material bangunan semen di Nusa Tenggara Barat (NTB) pascagempa pada tahun lalu.
Rizki menyampaikan, peningkatan kebutuhan semen terjadi setelah fase masa tanggap darurat beralih pada masa rehabilitasi dan rekonstruksi.
"Pascagempa untuk Semen Tiga Roda cukup sibuk karena memasuki fase rehabilitasi dan rekonstruksi warga mulai membangun kembali rumah dan tentu membutuhkan semen," ujar Rizki di Mataram, NTB, Ahad (12/5).
Rizki menjelaskan, sebagai produsen semen yang memiliki pangsa besar di NTB berkewajiban mendukung fase rehabilitasi dan rekonstruksi dengan menyediakan kebutuhan semen. Rizki menyebutkan peningkatan kebutuhan semen di NTB naik hingga 35 persen sampai 40 persen, dari 35 ton semen per bulan menjadi lebih dari 50 ribu ton semen per bulan pascagempa.
Meski terjadi lonjakan permintaan, Indocement, kata Rizki, tetap menjaga ketersediaan semen dan juga harga. Rizki menyampaikan harga semen saat ini tidak mengalami kenaikan yang signifikan yakni sebesar Rp 57 ribu hingga Rp 58 ribu per sak.
"Kami bisa memastikan, baik kami dari produsen maupun rekan kita distributor, kami jaga betul suplai ke pasar," kata Rizki.