Kamis 16 May 2019 00:16 WIB

Hendropriyono: Kudeta Sipil 'Jauh Panggang dari Api'

Menurut Hendropriyono, kudeta sipil tidak akan berhasil kecuali didukung TNI/Polri.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
Ketua Umum PKPI Hendropriyono
Foto: RepublikaTV/Havid Al Vizki
Ketua Umum PKPI Hendropriyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal TNI (Purn) AM Hendropriyono tak yakin Pemilu 2019 ini akan berujung pada gerakan people power. Menurutnya mencapai kekuasaan dengan cara kudeta sipil tidaklah diperbolehkan.

"Kudeta sipil pun nggak pernah ada sejarahnya berhasil kecuali didukung TNI/Polri. Selama tidak didukung, maka tidak mungkin, 'jauh panggang dari api'," kata Hendropriyono saat ditemui usai buka puasa bersama Presiden Jokowi di kediaman Ketua DPD Oesman Sapta Odang (OSO), Rabu (15/5).

Baca Juga

Hendropriyono menanggapi santai terkait pernyataan Capres Prabowo Subianto yang menolak penghitungan hasil pemilu oleh KPU. Menurutnya, ungkapan Prabowo hanyalah retorika.

"Rakyat tenang aja, saya yakin, kita semua masih, bagaimana pun di lubuk hati di tiap kita adalah nasionalis. Masak kita nggak mau jadi bangsa Indonesia lagi, kan nggak mungkin. Ini hanya retorika saja," ucapnya.

Seperti diketahui, pada Selasa (14/5), Prabowo menyatakan penolakan terhadap perhitungan resmi yang dilakukan oleh KPU karena menurutnya penuh kecurangan. Sebaliknya, Prabowo-Sandi mengklaim dirinya memenangi Pilpres 2019 dengan perolehan suara 54,24 persen dan Jokowi-Ma'ruf Amin 44,14 persen.

Perolehan suara yang diklaim hasil perhitungan internal paslon 02 itu bertolak belakang dengan hasil Situng KPU yang sudah menembus 80 persen data masuk. Yakni, Jokowi-Ma'ruf Amin unggul dengan 56,26 persen dan Prabowo-Sandi kalah dengan 43,74 persen.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement