REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Kriminal Umum dan Tim Khusus Anti-Bandit Polda Metro Jaya menggelar patroli untuk antisipasi tawuran dan aksi geng motor. Katimsus Anti Bandit Polda Metro Jaya, Kompol Jarono menjelaskan, patroli melewati sejumlah rute, yakni Harmoni, Monas Gunung Sari, Manggarai, Berland, Matraman, Pasar Genjing, Jalan Pemuda, Pulo Gadung, Pulomas, dan Cawang.
Dia menilai, rute yang dilewati patroli merupakan rute yang rawan. Karena itu, Tim gabungan sengaja melakukan patroli di area tersebut.
"Kita melewati area itu karena dinilai sebagai titik rawan," katanya saat patroli sedang berhenti di Pulo Gadung, Kamis (16/5).
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, patroli hanya mengelilingi jalur tersebut dan sempat berhenti di dua titik. Pertama romobgan sempat berhenti sejenak area Stasiun Pasar Senen. Kedua, patroli berhenti di Terminal Pulo Gadung sekitar pukul 00:55 WIB.
Sejauh ini, Jarono menjelaskan hingga Pulo Gadung tidak ada tanda-tanda aksi geng motor. Dia berharap kondisi Jakarta akan terus kondusif dan tidak ada lagi aksi geng motor.
Saat ditanya mengenai tidakan yang akan diambil kepolisian terhadap viralnya aksi geng motor di sosial media, Jarono mengaku akan menunggu perintah dari pimpinan.
"Nanti tunggu perintah pimpinan, termasuk untuk yang kemarin viral di media sosial. Kami memastikan bahwa kami ada di tengah-tengah masyarakat untuk melakukan cipta kondisi kemanan," terangnya.
D ilokasi yang sama, Ketua Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) di Pulo Gadung, Slamet Riyadi mengaku, sempat terjadi aksi geng motor di Pulo Gadung. Dia menduga terdapat oknum yang sengaja memprovokasi.
"Kemarin malam (aksi geng motor) pecah. Alhamdulillah tidak ada korban. Kemungkinan ada oknum didalam yang memancing tawuran kemudian menantang wilayah lain," katanya.
Slamet berharap, keamanan di Jakarta bisa terus ditingkatkan. Sebab, menurutnya, aksi geng motor tidak dapat diprediksikan dan seringkali meresahkan masyarakat.
"Kami tidak bisa prediksi adanya penyerangan geng-geng motor ini," katanya.