Jumat 17 May 2019 00:04 WIB

Penerbangan Rute Internasional Lebih Ramai Dibanding Mudik

Maskapai tidak ajukan penerbangan tambahan mudik, tapi rute internasional ditambah.

Red: Nur Aini
Aktivitas penerbangan di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Aktivitas penerbangan di Terminal 2 Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- PT Angkasa Pura II belum menerima penerbangan tambahan rute domestik untuk masa Angkutan Lebaran tahun ini.

"Tembusan persetujuan penerbangan tambahan domestik belum ada," kata Direktur Operasi dan Teknik PT Angkasa Pura (AP) II Djoko Murdjatmodo dalam paparan buka puasa bersama di Jakarta, Kamis (16/5).

Baca Juga

Hal itu kontras dengan penerbangan rute tambahan internasional pada Lebaran tahun ini, di mana sudah ada 68 penerbangan tambahan internasional di Bandara Angkasa Pura II.

Dia memperkirakan untuk Lebaran tahun ini, pergerakan penumpang diperkirakan naik 3,2 persen, sementara itu pergerakan pesawat naik tipis satu sampai 1,5 persen.

Sementara itu, Djoko membandingkan di tahun-tahun sebelumnya peningkatan pergerakan penumpang rata-rata mencapai lima persen, bahkan 12 persen.

"Dibanding tahun-tahun lalu, tidak ada penurunan," katanya.

Djoko menjelaskan adanya peralihan ke moda lain, seperti moda kereta dan moda darat juga salah satu penyebab menurunnya pergerakan baik penumpamg maupun pesawat. Meskipun, kata dia, angka tersebut belum termasuk asumsi adanya penyesuaian harga tiket pesawat.

Pemerintah, melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah menurunkan tarif batas atas pesawat sebesar 12-16 persen untuk pesawat jet dan kelas ekonomi seiring dengan terbitnya KM 106 tahun 2019 tentang Tarif Batas Atas Penumpang Pelayanan Kelas Ekonomi Angkutan Udara Niaga Berjadwal Dalam Negeri.

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin menyebutkan meskipun ada penurunan signifikan pada kuartal I 2019, tetapi pendapatan masih tumbuh satu sampai 1,5 persen.

"Pendapatan masih tumbuh satu sampai 1,5 persen, meski tidak signifikan karena year on year biasanya double digit," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement