Jumat 17 May 2019 10:48 WIB

KPU NTT Catat 11 Petugas Meninggal

Selain 11 meninggal, 159 penyelenggara lainnya mengalami sakit

Logo KPU
Foto: beritaonline.co.cc
Logo KPU

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mencatat jumlah penyelenggara Pemilu serentak 2019 yang meninggal dunia di wilayahnya sebanyak 11 orang. "Selain 11 meninggal, 159 penyelenggara lainnya mengalami sakit dan sebagian di antaranya masih menjalani perawatan," kata Juru Bicara Komisi Pemilihan Umum Provinsi NTT, Yosafat Koli, Jumat (17/5).

Dia mengemukakan hal itu, berkaitan dengan laporan terakhir penyelenggara Pemilu di provinsi berbasis kepulauan itu yang meninggal dunia karena diduga kelelahan saat melaksanakan tugas pada pemungutan suara serentak pilpres, pileg dan DPD pada 17 April 2019.

Ke-11 petugas yang meninggal dunia itu adalah Blandina Rafu (31 tahun), petugas KPPS di Desa Manleten, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, wilayah yang berbatasan dengan negara Timor Leste.

KemudianYahya D. Ora, petugas PPS Dusun I Desa Nekmese, Kecamatan Amarasi Selatan, yang meninggal dunia pada 16 April, Yunus Sapay, petugas pelindungan keamanan pada TPS 04 Desa Oebelo Kecamatan Amanuban Selatan

Berikutnya Godlief Tefnai, anggota kelompok pantia pemungutan suara (KPPS) pada TPS 09, Desa Menelalete.Kemudian Hely Welhelmina Malan Dadik (37), petugas penyelenggara pada Desa Poto, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang.

Selain itu,Yunus Sapay petugas penyelenggara pada Desa Oebeko, Kecamatan Amanuban Selatan, Kabupaten TTS.Korban meninggal lain adalah Godlief Tefnai, petugas KPPS di Kelurahan Minelalete, Kecamatan Amanuban Barat, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).

Selain itu, Junus Ama Ki''i (35 tahun), petugas keamanan pada Kelurahan Watulabara, Kecamatan Wewea Barat, Kabupaten Sumba Barat Daya serta Saferius Sandra (21 tahun), petugas KPPS Desa Poco Dedeng, Kecamatan Lembor, Kabupaten Manggarai Barat.

Fredrika Pige Tadu (56), asal Desa Lewa Paku, Kecamatan Lewa, Kabupaten Sumba Timur dan Frasiskus Marto Mola, penyelenggara pada Desa Kanganar, Kecamatan Detukeli, Kabupaten Ende.

Korban yang meninggal dunia ini, belum termasuk aparat keamanan dan petugas pengawas pemilu yang turut menjadi korban selama pelaksanaan Pemilu 2019. Yosafat Koli mengatakan, semua korban yang meninggal dunia akan diberikan santunan oleh KPU.

"Kalau biaya perawatan yang sakit, saya belum tahu karena belum ada petunjuk dari KPU RI," katanya menjelaskan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement