REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Jelang aksi kedaulatan rakyat yang bertepatan dengan pengumuman Komisi Pemilihan Umum (KPU) tentang hasil Pilpres pada 22 Mei 2019, pengamanan area di sekitar kawasan wisata Monumen Nasional (Monas) diperketat. Pada Senin (20/5) siang, aparat gabungan dari TNI dan Polri sudah mulai berjaga di area Monas.
Aparat pun mendirikan posko pengamanan didekat pintu masuk barat daya atau yang berada dekat dengan Istana Negara. Tak hanya itu, puluhan kendaraan taktis dan operasional baik TNI maupun Polri telah berada di Monas.
Pengelola kawasan wisata Monas belum bisa memastikan apakah pada 22 Mei kawasan tersebut tetap beroperasi seperti biasanya. Humas Monas, Nursamin, mengatakan masih menunggu intruksi dari aparat keamanan dan pemangku kepentingan terkait untuk memutuskan jadwal operasional Monas pada 22 Mei. Menurut Nursamin jika aparat keamanan memastikan kawasan Monas aman bagi wisatawan, pengelola Monas pun tetap akan membuka kawasan wisata itu seperti biasanya.
“Monas itu kan menyesuaikan saja, selain tempat wisata kan posisinya ring satu. Ya, kalau ada instruksi dari Kapolri atau pimpinan yang berwenang untuk tutup ya kita tutup,” kata Nursamin.
Nursamin mengatakan belum ada instruksi yang meminta Monas tutup pada 22 Mei. Jika kondisinya kondusif, jelas Nursamin, wisatawan bisa tetap berkunjung ke Monas melalui pintu barat daya atau mengarah ke Jalan MH Thamrin dan Barat laut atau dekat Istana.
Jika terjadi kerawanan, pengelola Monas pun akan membuka pintu lainnya yakni pintu timur mengarah ke Istiqlal dan pintu tenggara.
Berkaca dari aksi-aksi yang melibatkan masa dalam jumlah besar seperti 212, Nursamin berharap pada aksi 22 Mei pun berjalan dengan damai.
“Kalau kita lihat kan selama ini wisatawan tidak ada masalah. Ada aksi, aman saja, justru titik kumpul kan di luar area. Kita mengikuti instruksi saja,” katanya.