REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi menyambangi pelajar Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) di Kalimantan Timur, Selasa (21/2). Dalam pernyataannya di Kompleks GOR Utama Palaran, Simpang Pasir, Samarinda, Menpora mengingatkan meminta para siswa tersebut untuk giat belajar dan berlatih.
Ia berharap lulusan SKOI ini ada yang mewakili tanah air di pentas internasional. "Suatu saat kalian akan bertanding di Asian Games, Olimpiade, biar mata dunia memandang Indonesia," kata Imam.
Menurutnya, tidak semua anak-anak bisa lolos standar SKOI. Sehingga segenap individu terpilih wajib mensyukuri. Di masa remajanya, Imam mengaku pernah mengikuti tes Sekolah Khusus Olahraga (SKO). Namun pada akhirnya ia tidak memenuhi kualifikasi yang ditetapkan.
"Adik-adik ini lebih beruntung dari saya. Dulu saya ikut tes SKO. Nama saya tercantum di daftar yang tidak masuk," ujarnya.
Selanjutnya Imam menekankan pentingnya motivasi dari dalam diri untuk mencapai hasil terbaik. Setelah sekolah dan berlatih, hasrat untuk menang juga penting. Ia mencontohkan tentang apa yang terjadi pada sprinter Lalu Mohammad Zohri.
"Zohri ini tamatan PPLP NTB. Dia dari keluarga biasa saja, tapi motivasinya mengalahkan segalanya. Dia atlet pertama Indonesia yang lolos ke Olimpiade 2020," kata Imam.