Selasa 21 May 2019 13:25 WIB

Sambangi SKOI Kaltim, Menpora Jadikan Zohri Sebagai Contoh

Menpora mengingatkan meminta para siswa tersebut untuk giat belajar dan berlatih.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Dwi Murdaningsih
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi berfoto bersama pelajar Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (SKOI), Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (21/5).
Foto: Republika/Frederikus Dominggus Bata
Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi berfoto bersama pelajar Sekolah Khusus Olahragawan Internasional (SKOI), Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (21/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi menyambangi pelajar Sekolah Khusus Olahraga Internasional (SKOI) di Kalimantan Timur,  Selasa (21/2). Dalam pernyataannya di Kompleks GOR Utama Palaran, Simpang Pasir, Samarinda, Menpora mengingatkan meminta para siswa tersebut untuk giat belajar dan berlatih.

Ia berharap lulusan SKOI ini ada yang mewakili tanah air di pentas internasional. "Suatu saat kalian akan bertanding di Asian Games, Olimpiade, biar mata dunia memandang Indonesia," kata Imam.

Baca Juga

Menurutnya, tidak semua anak-anak bisa lolos standar SKOI. Sehingga segenap individu terpilih wajib mensyukuri. Di masa remajanya, Imam mengaku pernah mengikuti tes Sekolah Khusus Olahraga (SKO). Namun pada akhirnya ia tidak memenuhi kualifikasi yang ditetapkan.

"Adik-adik ini lebih beruntung dari saya. Dulu saya ikut tes SKO. Nama saya tercantum di daftar yang tidak masuk," ujarnya.

Selanjutnya Imam menekankan pentingnya motivasi dari dalam diri untuk mencapai hasil terbaik. Setelah sekolah dan berlatih, hasrat untuk menang juga penting. Ia mencontohkan tentang apa yang terjadi pada sprinter Lalu Mohammad Zohri.

"Zohri ini tamatan PPLP NTB. Dia dari keluarga biasa saja, tapi motivasinya mengalahkan segalanya. Dia atlet pertama Indonesia yang lolos ke Olimpiade 2020," kata Imam.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement