Kamis 23 May 2019 15:37 WIB

Gerindra Investigasi Ambulans Berisi Batu

Tim hukum BPN masih berusaha menemui pihak ambulans yang ditahan Polda Metro.

Suasana saat terjadinya bentrokan di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5) malam. Aksi tersebut berlangsung ricuh.
Foto: Republika/Prayogi
Suasana saat terjadinya bentrokan di depan gedung Bawaslu, Jakarta, Rabu (22/5) malam. Aksi tersebut berlangsung ricuh.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra Andre Rosiade mengatakan, partainya masih menginvestigasi adanya ambulans yang ditemukan berisi batu saat aksi massa pada Rabu (22/5). Menurut dia, tim hukum BPN masih berusaha menemui pihak ambulans yang masih ditahan Polda Metro Jaya.

"Hari ini tim advokasi akan diberikan kesempatan bertemu dengan orang yang ditahan. Saya belum dapat informasi, nanti kami informasikan apa hasilnya," kata Andre di Jakarta, Kamis (23/5).

Baca Juga

Menurut Andre, Gerindra masih menelusuri mengapa ada mobil ambulans di lokasi demo karena tidak ada instruksi dari DPP Partai Gerindra untuk berangkat ke Jakarta.

Karena itu menurut dia, Gerindra akan menginvestigasi apa yang sebenarnya terjadi.

"Berikan waktu kami untuk bertemu dengan temen-teman yang ditahan di Polda, sehingga kami bisa tahu dan mendapatkan informasi yang lebih utuh," katanya.

Sebelumnya, Polri menduga insiden kerusuhan yang terjadi di kawasan Jakarta Barat telah diatur oknum tidak bertanggung jawab. Hal itu terlihat dari ditemukannya salah satu bukti yang menguatkan yakni mobil ambulans yang berisi batu dan perkakas.

"Bukti-bukti kami temukan satu ambulans, saya tidak sebutkan ambulansnya, (tapi) ada partainya. Itu penuh dengan batu dan alat-alat," kata Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal di Jakarta, Rabu (22/5).

Iqbal mengatakan oknum yang mencetuskan kerusuhan itu diduga berasal dari luar Jakarta, dugaan itu karena banyak massa yang berasal dari Banten, Jawa Barat, dan Jawa Tengah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement