Ahad 26 May 2019 23:52 WIB

MUI Harap tak Ada Lagi Anarkisme yang Cederai Demokrasi

MUI nilai penyelesaian di jalur hukum merupakan pilihan demokrasi yang sangat bijak.

Rep: Muhyiddin/ Red: Indira Rezkisari
Petugas Sudin Sumber Daya Air membersihkan jalan pascakerusuhan di kawasan Kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Foto: Antara/Aprillio Akbar
Petugas Sudin Sumber Daya Air membersihkan jalan pascakerusuhan di kawasan Kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (23/5/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Zainut Tauhid Sa’adi bersyukur tahapan Pemilu 2019 kini sudah bisa berjalan dengan baik. Dia berharap ke depannya tidak ada lagi tindakan anarkis yang mencederai proses demokrasi di Indonesia.

Zainut mengatakan, pascapengumuman hasil rekapitulasi Pemilu 2019 memang sempat terjadi insiden yang menimbulkan banyak korban, korban jiwa maupun luka-luka. Namun, kata dia, dengan kesigapan petugas akhirnya gejolak massa yang mengarah kepada sikap anarkis itu bisa diselesaikan dengan baik.

Baca Juga

“Kita berharap ke depan tidak ada lagi tindakan-tindakan anarkis yang bisa menciderai demokrasi kita. Apalagi sekarang proses tahapan Pemilu sudah masuk pada tahap yang saya kira menentukan yaitu melalui mekanisme penyelesaian perkara melalui jalur hukum,” ujar Zainut saat ditemui di kedimannya, Ahad (26/5).

Menurut dia, penyelesaian melalui jalur hukum tersebut merupakan pilihan yang sangat bijak dari pihak pasangan calon nomor urut 02, Prabowo-Sandiaga dan patut diberikan apresiasi. Karena, menurut dia, dengan langkah hukum itu telah mengalihkan konsentrasi massa dari jalan ke arah persidangan.

“Jadi sekarang kira berharap bahwa dengan masuknya proses hukum itu tidak ada lagi gerakan-gerakan aksi massa di jalanan. Jadi saya kira lebih baik kita konsentrasi untuk mengawal proses persidangan itu,” ucap Zainut.

Zainut juga meminta kepada para hakim di Mahkamah Konstitusi (MK) untuk bertindak secara terbuka, jujur, adil dan juga Independen dalam menjalankan proses persidangan itu. Karena, menurut dia, pertaruhan bangsa ini kini ada di para hakim MK tersebut.

“Dan saya yakin hakim MK akan menerapkan prinsip-prinsip tadi, kejujuran, keadilan dan juga transparansi, independensi. Karena anggota hakim MK itu kan dipilih oleh orang-orang yang memang sangat terhormat dan juga memiliki sikap kenegarawanan,” kata Zainut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement