REPUBLIKA.CO.ID, BRASILIA -- Sedikitnya 40 tahanan di Brasil dicekik hingga tewas di empat penjara di kota hutan Manaus Amazon pada Senin (27/5). Manaus merupakan lokasi bentrokan antarmusuh geng penjara yang menewaskan 15 orang sehari sebelumnya, kata pihak berwenang.
Pasukan satuan federal diterjunkan ke Manausuntuk untuk menghentikan kekerasan. Bentrokan di penjara sering menyebar dengan cepat di Brasil, tempat kelompok-kelompok penjahat narkoba secara de facto mengendalikan hampir seluruh penjara.
Pada Januari 2017, hampir 150 tahanan tewas selama tiga pekan kekerasan di utara dan timur laut Brasil, saat geng setempat yang didukung dua kelompok penjahat narkoba terbesar Brazil - Komando Utama Ibu Kota dan Komando Merah- menghabisi satu sama lain.
Pernyataan dari departemen pemasyarakatan Negara Bagian Amazon memperbarui jumlah korban tewas yang terjadi pada Senin dari 42 menjadi 40. Pernyataan itu juga menyebutkan bahwa pihak berwenang berhasil merebut kembali kendali atas empat penjara. Tidak ada informasi lain yang diberikan.
Sedikitnya 15 tahanan tewas di salah satu penjara di Manaus pada Ahad (26/5). Menurut pihak berwenang, mereka tewas akibat dicekik dan ditikam.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro berjanji akan merebut kembali kendali penjara-penjara di negaranya dan membangun lebih banyak lagi penjara. Namun, sebagian besar penjara ditangani di tingkat negara bagian. Selama beberapa dekade, penjara menampung tahanan melebihi kapasitas mereka dan di luar kendali pihak berwenang setempat. Penjara-penjara pada dasarnya dijadikan sebagai pusat perekrutan bagi geng narkoba.