REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Putri Jasmine mendapatkan sentuhan karakter yang sedikit berbeda dari film versi live-action dari Aladdin. Naomi Scott mengatakan, karakter yang diperankannya lebih berpolitik dengan ikut menyuarakan kondisi rakyatnya.
"Bagi saya itu adalah perbedaan utama adalah dia berjuang untuk ketidakadilan rakyatnya," ujar Scott dikutip dari People, Selasa (28/5).
Scott mengatakan, karakternya ingin membuat lebih banyak pernyataan kali ini. Salah satu yang sangat diperlihatkan ketika Putri Jasmine berjuang mempertahankan nasib rakyat Agrabah, bukan hanya tentang kehidupannya sebagai anggota kerajaan.
"Gadis saya seorang politisi, apakah Anda tahu maksud saya? Dia tidak hanya di sana untuk terlihat cantik," kata pemeran film Power Rangers itu.
Dalam film animasi tahun 1992, karakter Putri Jasmine menolak menikahi pelamar yang dipilih ayahnya. Namun, karakter ini dikembangkan, Scott mengatakan, pada tahun 2019, Disney membuatnya lebih ambisius.
"Yang kami lakukan adalah memperluas wawasannya. Kami mengambil jenis dasar dari apa yang ada di sana dari versi animasi ikonik di mana dia berjuang untuk pilihannya sendiri untuk menikah, namun, sekarang dia berjuang untuk pilihan orang lain yang saya pikir jauh lebih kuat dan tujuannya pada awal filmnya akan memimpin," ujar artis keturunan Uganda-Inggris.
Meski menunjukan sisi yang lebih kuat, film arahan Guy Ritchie tetap memperlihatkan kisah hidup Aladdin (diperankan oleh Mena Massoud). Cerita akan tetap sejalur dengan animasi klasik Disney.
"Dia benar-benar jatuh cinta pada Aladdin. Dan dia mewakili kebebasan semacam ini yang dia rindukan, dan saya pikir melalui pertemuan dengannya, itulah yang juga memberinya kepercayaan diri untuk berbicara," ujar Scott.