Jumat 31 May 2019 11:22 WIB

KPU: Penggunaan Hak Pilih Pemilu Terus Naik

Sejak Pemilu 2014 terjadi peningkatan jumlah partisipasi pemilu.

Rep: Dian Erika N/ Red: Indira Rezkisari
Warga menunjukkan jarinya yang telah dicelupkan ke tinta usai mencoblos pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 09 Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (27/4/2019).
Foto: Antara/Basri Marzuki
Warga menunjukkan jarinya yang telah dicelupkan ke tinta usai mencoblos pada Pemungutan Suara Ulang (PSU) di TPS 09 Kelurahan Duyu, Palu, Sulawesi Tengah, Sabtu (27/4/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Pramono Ubaid Tanthowi, mengatakan tren penggunaan hak pilih dalam pemilu terus mengalami peningkatan. Pada Pemilu 2019 penggunaan hak pilih masyarakat melampaui target yang ditetapkan pemerintah.

"Pemilu kita pernah mengalami tren penurunan angka partisipasi pemilih (voter turnout) sangat tajam sejak 1999 hingga 2009. Artinya, makin sedikit pemilih yang menggunakan hak pilihnya," ujar Pramono ketika dikonfirmasi, Jumat (31/5).

Baca Juga

Namun, kata dia tren tersebut untungnya tidak berlanjut terus. Sebab, sejak Pemilu 2014 terjadi peningkatan jumlah partisipasi pemilu.  

"Tren peningkatan kembali itu, syukurnya, terus berlanjut di Pemilu 2019 ini. Bahkan hingga melampaui target nasional (77,5 persen)," ungkap Pramono.  

Terlepas dari apapun motivasi warga menggunakan hak pilih dalam pemilu kali ini, KPU tetap mengapresiasi positif.  "Yang jelas bahwa semakin banyak pemilih menggunakan kedaulatannya untuk memilih wakil-wakilnya sebagai pemimpin negeri ini dan itu patut disyukuri," tambah Pramono.

Partisipasi Pemilih dalam pemilu dari tahun ke tahun:

*1999*

- Pileg 92,96 persen

- Pilpres  --

*2004*

- Pileg 84,07 persen

- Pilpres putaran I 79,76 persen

- Pilpres putaran II 74,44 persen

*2009*

- Pileg 70,99 persen

- Pilpres 72,09 persen

*2014*

- Pileg 75,11 persen

- Pilpres 69,58 persen

*2019*

- Pileg 81,69 persen

- Pilpres 81,97 persen.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement