Sabtu 01 Jun 2019 17:05 WIB

Merapi Diperkirakan Terus Muntahkan Awan Panas

Hingga 1 Juni 2019, telah terjadi 72 kejadian awan panas.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Friska Yolanda
Aktivitas Gunung Merapi.
Foto: Antara.
Aktivitas Gunung Merapi.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Aktivitas Gunung Merapi masih berstatus waspada. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) memperkirakan guguran masih akan terjadi.

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida mengatakan, Gunung Merapi memang memasuki fase erupsi magmatis sejak 11 Agustus 2018. Kondisi itu ditandai kemunculan kubah lava.

Baca Juga

Walau terus tumbuh, laju pertumbuhan terbilang rendah karena hanya sekitar 3.000 meter kubik per hari hingga Januari 2019. Setelah itu, kubah lava berhenti tumbuh.

Sejak 29 Januari 2019, aktivitas memasuki pembentukan awan panas dan guguran lava. Hingga 1 Juni 2019, telah terjadi 72 kejadian awan panas.

Jarak luncurnya rata-rata satu kilometer dan maksimal dua kilometer ke arah Kali Gendol. BPPTKG telah memperkirakan kejadian ke depan dari pemodelan potensi runtuh kubah lava.

"Jarak luncur awan panas terjauh diperkirakan tidak akan melebihi tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi ke arah Kali Gendol," kata Hanik, Sabtu (1/6).

Ia menerangkan, kegempaan saat ini didominasi gempa guguran yang mencapai 30 kali per hari. Diikuti gempa multiphase empat kali per hari dan gempa frekuensi rendah tiga kali per hari.

Selain itu, ada gempa hembusan yang terjadi rata-rata tiga kali per hari. Ada pula gempa vulkano-tektonik dangkal dan dalam yang sesekali terjadi.

"Masih munculnya kegempaan multiphase dan vulkano-tektonik menandakan suplai magma masih berlangsung. Walaupun, lajunya rendah," ujar Hanik.

Berdasarkan kondisi aktivitas di atas, BPPTKG masih menetapkan status waspada untuk aktivitas Gunung Merapi. Rekomendasi yang diberikan BPPTKG masih belum banyak berubah.

Di luar radius tiga kilometer dari puncak, masyarakat dapat beraktivitas seperti biasa. Selain itu, obyek-obyek wisata di sekitar Gunung Merapi di luar radius masih aman dikunjungi.

Ada Kawasan Kaliurang, Kaliadem, Klangon, Deles, dan kawasan-kawasan lain di luar radius tiga kilometer. Namun, masyarakat dan pemerintah diminta mempersiapkan prosedur penanganan. Khususnya, untuk kondisi darurat terhadap aktivitas masyarakat atau wisatawan di alur Kali Gendol dan sekitarnya. Masyarakat sekitar diimbau mengantisipasi gangguan akibat debu vulkanik. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
۞ وَلَقَدْ اَخَذَ اللّٰهُ مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَۚ وَبَعَثْنَا مِنْهُمُ اثْنَيْ عَشَرَ نَقِيْبًاۗ وَقَالَ اللّٰهُ اِنِّيْ مَعَكُمْ ۗ لَىِٕنْ اَقَمْتُمُ الصَّلٰوةَ وَاٰتَيْتُمُ الزَّكٰوةَ وَاٰمَنْتُمْ بِرُسُلِيْ وَعَزَّرْتُمُوْهُمْ وَاَقْرَضْتُمُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا لَّاُكَفِّرَنَّ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَلَاُدْخِلَنَّكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۚ فَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذٰلِكَ مِنْكُمْ فَقَدْ ضَلَّ سَوَاۤءَ السَّبِيْلِ
Dan sungguh, Allah telah mengambil perjanjian dari Bani Israil dan Kami telah mengangkat dua belas orang pemimpin di antara mereka. Dan Allah berfirman, “Aku bersamamu.” Sungguh, jika kamu melaksanakan salat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, pasti akan Aku hapus kesalahan-kesalahanmu, dan pasti akan Aku masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Tetapi barangsiapa kafir di antaramu setelah itu, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari jalan yang lurus.”

(QS. Al-Ma'idah ayat 12)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement