REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pusat berhasil mengumpulkan dana zakat infaq dan sedekah (ZIS) sebesar Rp 73,85 miliar selama Bulan Ramadhan 1440 Hijriah. Hasil pengumpulan tersebut meningkat sebesar 39,3 persen dari Ramadhan tahun lalu yang hanya mengumpulkan sebesar Rp 53 miliar.
Pengumpulan selama Ramadhan ini juga meningkat sebesar 405 persen dibandingkan pengumpulan yang sama pada bulan-bulan lainnya sepanjang 2019. Pengumpulan bulan-bulan lain pada 2019, rata-rata sebesar Rp 18 miliar per bulan
Direktur Utama Baznas M Arifin Purwakananta mengatakan, pencapaian tersebut didapat dari empat strategi kanal, yakni 42 persen dari pengumpulan ZIS retail, 25 persen dari Unit Pengumpul Zakat (UPZ), 15 persen zakat perusahan dan CSR, serta 18 persen zakat digital. Menurut dia, peningkatan pembayaran zakat melalui kanal digital naik tajam sebesar 180 persen selama Ramadhan.
Menurut Arifin, selama tiga tahun ini Baznas memang gencar mengampanyekan kerja-kerja dan mendorong transparansi ke masyarakat atas pengelolaan dana Baznas. Tidak tanggung-tanggung, kata dia, sejak tiga tahun lalu Baznas telah meluncurkan program zakat digital untuk mengedukasi dan memudahkan masyarakat berzakat.
“Ini bagian dari komitmen yang kuat dari Baznas untuk terus mendorong dan memasyarakatkan budaya zakat kepada masyarakat," ujar Arifin dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Jumat (7/6).
Pencapaian peningkatan kepercayaan kepada Baznas ini didorong oleh gencarnya kampanye zakat yang diselenggarakan Baznas. Syiar zakat itu tidak hanya akan dilakukan di Ramadhan, tapi juga di bulan-bulan lainnya.
“Kami memanfaatkan media baru berupa sosial media, fintech, dan kampanye kreatif lainnya di samping media cetak dan elektronik yang sudah ada selama ini,” tambah Arifin.
“Baznas juga sangat serius dalam peningkatan pelayanan kemudahan berzakat dan layanan Muzaki melalui penguatan SDM dan pengembangan sistem.
Arifin menambahkan, peningkatan pengumpulan dana ZIS selama Ramqdhan tersebut tidak hanya terjadi di Baznas, tapi juga terjadi di lembaga-lembaga amil zakat lainnya. Menurut dia, hal ini menandakan bahwa masyarakat Indonesia tidak hanya berhasil dalam menampakkan diri secara spiritual, tetapi telah mengaplikasikannya dalam wilayah kesalehan sosial.
“Saya mendapat laporan peningkatan pengumpulan zakat terjadi juga pada Lembaga Amil Zakat (LAZ),” kata Arifin.