REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok mutan X-Men menjalankan misi penyelamatan tim astronot Bumi yang terjebak di antariksa. Selama evakuasi berlangsung, Jean Grey (Sophie Turner) tak sengaja menyerap entitas kosmik dengan kekuatan luar biasa.
Begitu kembali ke Bumi, kekuatan baru dalam tubuh Jean membeludak tak terkendali. Tanpa sadar, dia menyakiti orang-orang yang disayangi, termasuk para anggota X-Men. Keluarga mutan itu pun terpecah, hendak menghabisi atau menyelamatkan Jean.
Kisah tersebut menjadi tema utama X-Men: Dark Phoenix yang tayang di bioskop Indonesia mulai 14 Juni 2019. Dark Phoenix sekaligus menutup saga X-Men yang dimulai dari film pertama pada 2000 hingga 10 film X-Men sesudahnya. Sineas Simon Kinberg menjadi sutradara merangkap penulis skenario.
Kisah utama Dark Phoenix menyoroti transformasi Jean Grey dari sosok mutan berbakat hingga memiliki kekuatan terhebat. Lebih jauh lagi, konflik menyoal terpecahnya kelompok mutan yang harus menghadapi anggota keluarga sendiri.
Film berdurasi 114 menit ini dimulai dengan sebuah pertanyaan retoris tentang identitas dan takdir. Lantas, hadir adegan kilas balik sosok Jean Grey di masa kecil serta bagaimana dia bisa bergabung dalam X-Men, diasuh oleh Profesor Xavier (James McAvoy).
Penonton yang tidak mengikuti serial X-Men mungkin agak kebingungan di sejumlah bagian. Terlebih, untuk mengenali masing-masing karakter yang sudah ada dari sekuel sebelumnya. Akan tetapi, sutradara Kinberg membuat alur mengalir yang mudah dipahami.
Sayangnya, alur yang terkesan bermain aman itu juga menghadirkan kebosanan di beberapa titik. Banyak celah janggal dalam cerita yang membuat penonton mengernyitkan dahi, juga akhir sejumlah tokoh yang mengecewakan. Untunglah aspek visual film cukup baik.
Selain Turner dan McAvoy, film dibintangi Michael Fassbender, Jennifer Lawrence, Nicholas Hoult, Tye Sheridan, Alexandra Shipp, dan Jessica Chastain. Film ini diproduksi oleh Simon Kinberg, Hutch Parker, Lauren Shuler Donner, dan Todd Hallowell.
Untuk mempromosikan film di Indonesia, rumah produksi 20th Century Fox bekerja sama dengan Traveloka Xperience terkait pemesanan tiket. Penyanyi Ghea Indrawari ikut mendukung promosi film dengan merilis lagu "Kurelakan" yang terinspirasi kisah Dark Phoenix.