Jumat 14 Jun 2019 01:10 WIB

Sutradara Ingin Hadirkan Warna Berbeda di Dark Phoenix

X-Men: Dark Phoenix tayang di bioskop Indonesia mulai 14 Juni.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
X-Men: Dark Phoenix
Foto: Fox Movies
X-Men: Dark Phoenix

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara X-Men: Dark Phoenix ingin menghadirkan warna yang secara tematis berbeda dibandingkan film-film X-Men sebelumnya. Nuansa film yang lebih gelap diyakini bisa mengesankan kekuatan dan cerita yang lebih intim.

"Pekerjaan saya adalah memastikan semua orang mengerti bahwa kami membuat jenis film X-Men yang berbeda dari yang pernah dibuat sebelumnya, yang terasa lebih nyata," kata Kinberg, dikutip dari catatan produksi 20th Century Fox.

Baca Juga

Sutradara itu ingin menciptakan dunia nyata secara fisik dalam Dark Phoenix. Dia tidak ingin dominasi rekayasa grafis layar hijau atau pemalsuan kondisi nyata. Sang sineas ingin penonton seolah merasakan langsung cerita yang terjadi.

Untuk mendukung nuansa tersebut, perancang produksi Claude Paré sengaja menciptakan tampilan yang lebih murung untuk film. Palet keseluruhan untuk film tidak penuh warna seperti film-film sebelumnya, tetapi cenderung kelam dan membumi.

Kinberg memuji Paré yang cermat menyajikan set, baik planet asing maupun pinggiran kota. Salah satu favorit Kinberg adalah lingkungan tempat tinggal tokoh utama Jean Grey (Sophie Turner) semasa kecil, berupa sederet rumah kecil dengan tikungan jalan.

 

Tidak hanya tata artistik, Kinberg juga merasa tenang karena berkolaborasi dengan desainer kostum berbakat Daniel Orlandi. Perancang itu menciptakan desain busana untuk seluruh karakter,  termasuk seragam baru X-Men.

"Secara keseluruhan, ini sangat berbeda dari film X-Men sebelumnya. Aspek psikologisnya lebih kompleks dan rentan secara emosional. Bukan kisah di mana Anda akan menjumpai pahlawan dan penjahat, hitam dan putih," kata Kinberg.

Syuting film berlangsung selama enam bulan pada musim semi 2017 di Kota Montreal, Kanada. X-Men: Dark Phoenix tayang di bioskop Indonesia mulai 14 Juni 2019. Film ini mendapat kritik beragam setelah penayangannya di sejumlah negara.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement