REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Satu pos pengamatan milik Turki di kawasan Idlib, Suriah diserang dengan menggunakan mortir. Gempuran dilancarkan dari kawasan yang dikuasai pasukan Pemerintah Suriah.
Serangan itu menyebabkan kerusakan tetapi tidak menimbulkan korban jiwa. Kementerian Pertahanan Turki menyatakan pasukannya segera membalas dengan senjata berat dan melaporkan ke Moskow mengenai insiden tersebut.
Tidak disebutkan secara khusus kapan serangan itu terjadi, tetapi dikatakan serangan tersebut dilancarkan dari kawasan Tall Bazan. Rusia, yang mendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad dalam perang saudara di negaranya dan Turki sebagai penyokong para pemberontak, bersama-sama mensponsori sebuah perjanjian untuk menurunkan eskalasi di kawasan itu yang sudah berlaku sejak tahun lalu.
Tetapi perjanjian itu goyah dalam beberapa bulan belakangan sehingga memaksa ratusan ribu warga sipil menyelamatkan diri ke kawasan yang aman. Pada Kamis, Rusia dan Suriah memberikan laporan-laporan yang bertentangan mengenai satu serangan sebelumnya terhadap sebuah pos Turki.
Turki menyalahkan pasukan pemerintah Suriah atas serangan sebelumnya tetapi Moskow menyatakan serangan tersebut dilancarkan oleh pemberontak yang merupakan musuh-musuh Bashar. Rusia mengatakan pada Rabu gencatan senjata penuh telah diberlakukan di kawasan itu, tetapi Turki membantah hal ini.