REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepuluh hari sudah banjir merendam beberapa titik di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara. Hingga Senin (17/6), warga terdampak masih bertahan di pengungsian.
Untuk memenuhi kebutuhan warga yang bertahan di pengungsian, Aksi Cepat Tanggap (ACT) terus menurunkan bantuan. Salah satunya berupa pemenuhan pangan warga di pengungsian, yang dimasak melalui dapur umum.
Sebanyak empat dapur umum telah didirikan di empat titik pengungsian yang berada dalam Kecamatan Asera. Hal ini disampaikan oleh Kusmayadi selaku Koordinator Tim Disaster Emergency Response (DER)-ACT. “Sudah kita rencanakan semua dapur umum ini akan mendistribusikan sekitar 900 porsi makanan siap santap setiap harinya,” kata Kusmayadi, dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Selasa (18/6).
Keempat titik yang dimaksud adalah Desa Walasolo dan Desa Longeo yang mana dapur umur tersebut hasil kolaborasi ACT dengan Kitabisa.com. Dua sisanya yaitu di Desa Walalindu dan Kelurahan Asera.
Tercatat ada 243 kepala keluarga atau sekitar 907 jiwa pengungsi di ketiga desa yang terletak di Kecamatan Asera tersebut. Kusmayadi mengatakan, ketiga titik dapur umum inilah yang nantinya akan memenuhi kebutuhan para pengungsi di tengah bencana untuk sarapan pagi serta makan malam.
“Kita sediakan makanan sebanyak dua kali untuk sarapan pagi dan makan malam di dapur umum ini. Makanan yang kita sediakan tentunya empat sehat lima sempurna untuk memastikan terus kesehatan para pengungsi di tengah kondisi bencana seperti ini,” lanjutnya.
Untuk menunjang aktivitas dapur umum, bantuan logistik kembali didistribusikan di tiga desa tersebut pada Ahad (16/6) lalu. Bersamaan dengan itu, tim medis juga diturunkan di dua desa untuk mengecek kondisi kesehatan para pengungsi dan mendistribusikan obat-obatan. Di samping, evakuasi terhadap warga terdampak terus berlanjut.
“Semenjak kemarin memang banjir telah surut total di sebagian wilayah, namun menyisakan lumpur setinggi lutut orang dewasa di rumah-rumah warga. Sampai Ahad kemarin juga, kita juga masih membantu evakuasi barang-barang warga yang masih terjebak di tengah-tengah banjir,” kata Kusmayadi.
Ia menegaskan tim akan terus membantu korban di pengungsian, terutama terkait kebutuhan mereka yang paling mendesak saat ini. Kebutuhan mendesak itu di antaranya makanan pokok, susu, obat-obatan, beserta vitamin, dan tenda. Selain itu beberapa warga juga mulai memiliki keluhan kesehatan seperti sakit kepala, flu, gatal-gatal, sampai sakit perut.