Selasa 18 Jun 2019 15:19 WIB

Ibu Kota Baru Terapkan Konsep Future City

Konsep Future City ini ada dalam strategi pembangunan berkelanjutan.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Gita Amanda
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro.
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyampaikan ibu kota baru Indonesia akan menerapkan konsep future city. Menteri Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan konsep ini ada dalam strategi pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia.

"(Future city) untuk menjawab pertanyaan terkait ibu kota baru, akan ramah lingkungan, pasti kami harapkan ibu kota ini akan gunakan konsep green dan smart," kata Bambang usai menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kedutaan Besar Inggris untuk Pembangunan Berkelanjutan dan Pembangunan Rendah Karbon, Selasa (18/6).

Baca Juga

Indonesia telah menjalin kerja sama dengan negara sahabat, Inggris untuk implementasi pembangunan berkelanjutan dan pembangunan rendah karbon. Bambang menyampaikan Indonesia sudah meluncurkan strategi untuk tingkat nasional dan akan berlanjut di tingkat provinsi.

Sebanyak 34 provinsi akan menerapkan konsep ini termasuk ibu kota baru. Bambang menambahkan pemerintah telah merampungkan segala kajian terkait namun enggan menjelaskan lebih lanjut. Keputusan tinggal menunggu pilihan presiden.

"Kita sudah sampai kepada semua aspek untuk ibu kota baru, tinggal nanti penentuannya oleh presiden," kata dia.

Bambang menegaskan juga bahwa ibu kota baru akan berada di Kalimantan. Namun ia enggan menyebutkan. "Pokoknya sebuah daerah di Kalimantan," kata Bambang.

Menurutnya, Pemerintah Indonesia sangat berkomitmen untuk mengimplementasikan SDGs ke dalam agenda pembangunan. Ia menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi bisa sejalan dengan perlindungan terhadap lingkungan dan Inggris menjadi rekan penting yang dapat membantu implementasi.

Duta Besar Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik mengatakan Inggris telah menjalankan moden pertumbuhan berkelanjutan dan rendah karbon sejak 1990 dan berhasil mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 42 persen. Namun ekonomi tetap tumbuh signifikan sebesar 72 persen.

"Kami berkomitmen untuk niremisi pada 2050 dan mengajak negara lain agar ikut mengadopsi," kata dia.

Konsep Future City, tambah Moazzam sedang diujicobakan di dua kota awal yakni Bandung dan Surabaya. Tim dari Inggris melalui Department for International Development (DfID) dan Foreignand Commonwealth Office (FCO) telah bertempat di dua daerah tersebut untuk pengembangan dengan prioritas transportasi massal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement