REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sebanyak 15 dari 17 korban meninggal kapal motor (KM) Arim Jaya yang tenggelam di perairan Sumenep, Jawa Timur, masih belum teridentifikasi. Demikian disampaikan petugas dari tim pencarian dan pertolongan (Basarnas).
Media Center Basarnas Kota Surabaya sore ini merilis keseluruhan nama-nama korban yang telah dievakuasi. Sebanyak 39 di antaranya dalam kondisi selamat, serta 17 dinyatakan meninggal dunia.
Namun dari 17 korban meninggal dunia yang telah dievakuasi, hanya tertera dua nama, yaitu Zahra, usia 28 tahun, dan Hanisah, usia 30 tahun. Semuanya berjenis kelamin perempuan warga Gowa Gowa, Kecamatan Raas, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.
Kepala Hubungan Masyarakat Basarnas Kota Surabaya Tholib Mahameru memastikan 15 korban meninggal dunia yang telah dievakuasi saat ini masih dalam proses identifikasi oleh Tim Disaster Victim Investigation (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur. Dia mengungkapkan dua nama korban meninggal yang telah teridentifikasi ditemukan kemarin. Sementara 15 korban meninggal baru ditemukan sepanjang hari ini.
"Seorang penumpang sampai sekarang masih dinyatakan hilang dan kami terus melakukan pencarian," ucapnya.
KM Arim Jaya diketahui terbalik dan tenggelam diduga akibat dihantam ombak saat melintas di perairan antara Pulau Sapudi dan Pulau Giliyang, wilayah Kabupaten Sumenep. Peristiwa itu terjadi Senin (17/6), sekitar pukul 15.00 WIB.
Kepala Kesyahbandaran Utama Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Dwi Budi Sutrisno memastikan total jumlah penumpang beserta Anak Buah Kapal (ABK) Arim Jaya berjumlah 57 orang. "Itu data yang kami terima dari Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kalianget, Sumenep. Hingga sore ini, dari total penumpang dan ABK yang berjumlah 57 orang, 39 orang telah dievakuasi dalam kondisi selamat, 17 meninggal dunia, serta seorang masih hilang," katanya.