REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --- Kesehatan seniman Arswendo Atmowiloto mengalami penurunan drastis. Ia harus menjalani perawatan di Rumah Sakit Pertamina, Jakarta.
Kawan dekat Arswendo yang juga aktor kawakan Slamet Rahardjo mengatakan Arswendo dilarikan ke RS Pusat Pertamina pada Senin (24/6). “Kabar kurang bagus, kemarin pagi dia (Arswendo) drop dan dibawa ke RSPP,” kata Slamet, Selasa (25/6).
Menurut Slamet, Arswendo menderita penyakit kanker prostat stadium dua. Seniman asal Solo, Jawa Tengah, itu harus mengonsumsi obat pereda rasa sakit dengan dosis tinggi karena sakit yang dideritanya.
“Kalau dalam diagnosa dokter itu beliau kanker prostat tapi stadiumnya baru dua, tapi ada beberapa gejala penyakit lain yang mungkin akibat pain killer-nya sudah sampai tahap sangat berat yaitu morfin,” kata Slamet.
Slamet mengatakan pekan lalu ia sempat menjenguk Arswendo di kediamannya. Kala itu pun Arswendo sudah dalam kondisi lemah setelah beberapa kali mendapat perawatan medis.
Saat mendapat kabar Arswendo mengalami drop dan dilarikan ke RSPP, Slamet mengaku belum mengetahui perkembangan terbaru tentang kesehatan temannya itu.
“Saya belum menjenguk lagi, kemarin itu saya menjenguk di rumahnya. Namanya kanker prostat itu sakit, jadi harus ada penahan sakit pain killer yang sudah sampai morfin,” katanya.
Arswendo lahir di Solo pada 26 November 1948. Ia dikenal sebagai seniman sekaligus penulis.
Arswendo sempat membintangi sejumlah sinetron yang hits diera 90-an seperti Ali Topan Anak Jalanan, 1 Kakak 7 Ponakan hingga Keluarga Cemara. Karya-karya Arswendo pun telah banyak mendapat penghargaan seperti esai Buyung Hok dalam kreativitas kompromi, penantang Tuhan dan Bayiku yang pertama, Sang Pangeran dan lainnya.