REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) berharap elite politik dari kubu 01 dan 02 dapat bersama meneduhkan suasana dan menunjukkan persaudaraan. Hal itu mengomentari hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang mengakhiri proses Pemilu 2019.
"Saya menghimbau agar paslon (pasangan calon) 01 dan 02 beserta seluruh elite politik di kedua pasangan, bersama-sama dapat meneduhkan suasana dengan menunjukkan persahabatan dan persaudaraan sebagai sesama anak bangsa," kata Sekum PGI Pdt Gomar Gultom dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/6).
Menurut dia, saat ini menjadi momentum para elite bangsa menunjukkan keteladanan berupa kedewasaan berpolitik di tengah-tengah masyarakat yang sempat terpolarisasi, akibat kontestasi pemilihan presiden.
Dia mengajak seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia memetik pelajaran berharga dari pengalaman yang sudah dilalui sebelum, selama, dan sesudah Pilpres 2019. Sebagai bangsa yang bermartabat, menurut dia, Indonesia harus terus menyempurnakan proses-proses demokratisasi, seraya semakin memperteguh komitmen kebangsaan.
Atas nama gereja-gereja di Indonesia, Pendeta Gultom mengucapkan selamat kepada Joko Widodo dan Ma’ruf Amin yang mendapat pengesahan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih, berdasar putusan MK Nomor 01/PHPU-PRES/XVII/2019, hari ini.
Berdasarkan hal itu, dia mengimbau seluruh masyarakat Indonesia, baik pemilih dan pendukung 01 maupun 02 menghormati keputusan MK yang bersifat final. Menurut dia, sudah saatnya semua elemen bangsa bersatu menyambut kehadiran Joko Widodo dan Ma’ruf Amin untuk dilantik sebagai presiden dan wakil presiden Indonesia pada Oktober mendatang.
"Saya percaya presiden dan wakil presiden terpilih akan dapat merangkul semua rakyat tanpa membedakan pilihan politik, dan bertindak sebagai presiden yang mengayomi semua kelompok masyarakat," ujar Pendeta Gultom.