REPUBLIKA.CO.ID, OSAKA -- Presiden China Xi Jinping mengatakan beberapa negara berkembang mulai mengambil langkah proteksionisme. Menurutnya, hal itu dapat menciptakan konflik perdagangan dan blokade ekonomi.
Ia mengatakan proteksionisme dapat sangat berisiko dalam meningkatkan ketidakstabilan perekonomian global. Hal itu Xi katakan dalam pertemuan dengan anggota BRICS di sela pertemuan G-20 di Osaka, Jepang,
"Semua ini menghancurkan keseimbangan perdagangan global, juga berdampak pada kepentingan bersama negara-negara kita, membayangi perdamaian dan stablitas seluruh dunia," kata Xi, Jumat (28/6).
BRICS akronim dari lima negara anggotanya yakni Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan. Mereka dianggap berada divtahap yang sama dalam pembangunan ekonomi. Berdasarkan kategorinya banyak yang berpendapat Indonesia juga harusnya masuk dalam blok ini.
Berdasarkan situasi proteksionisme ini, kata Xi, negara-negara BRICS harus 'meningkatkan ketangguhan dan kemampuan untuk mengatasi resiko internal'. Saat ini, China menjadi negara yang paling rajin menyerukan multilateral terutama sejak perang dagang dengan Amerika Serikat. China juga menyerukan reformasi institusi perekonomian internasional.