REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Api yang membakar pabrik plastik PT Dynaplast 9 baru berhasil dijinakkan setelah berkobar selama 11,5 jam. Lamanya proses pemadaman dikarenakan petugas harus berjibaku menjinakkan si jago merah yang melahap material plastik.
Pabrik plastik dan pengemasan yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka V, Jalan Science Timur 1 Blok B3D, Kelurahan Sertajaya, Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi, itu terbakar pada Sabtu (29/6) pukul 12.35 WIB. "Pemadaman selesai sekitar jam 24.00 WIB," kata Kepala Seksi Penanggulangan pada Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi, Agus Candra, Ahad (30/6).
Ia mengatakan, untuk memadamkan api hingga tuntas, pihaknya mengerahkan sebanyak delapan unit mobil pemadam kebakaran. Lalu ditambah empat unit mobil pemadam dari perusahaan yang berada di kawasan industri tersebut. "Jadi kita ada total 12 unit mobil pemadam sehari kemarin itu untuk memadamkan sampai malam," ucap Agus.
Agus menceritakan, dalam proses pemadaman, personelnya cukup kesulitan memadamkan api lantaran yang terbakar adalah material plastik. Petugas yang memadamkan, kata dia, juga kehabisan racun api untuk memadamkan, sehingga hanya mengoptimalkan air.
"Racun api milik kita itu sekitar 4 jam pemadaman sudah habis semua. Pihak perusahaan kita minta racun api juga gak ada. Ya terpaksa apa adanya kita padamkan, yang penting padam," ungkap Agus.
Agus menyebutkan, meski dengan keterbatas racun api yang tersedia, personelnya berhasil memadamkan api dan menyelamatkan setengah bagian pabrik agar tak ikut terbakar. "Bagunan pabrik itu setengahnya aja itu (yang terbakar). Iya setengah yang bagian belakang saja," kata dia.
Agus menambahkan, semua personelnya tak mengalami cidera selama proses pemadaman. Hanya saja sempat satu orang personel terkena cipratan api ke arah matanya. Beruntung petugas medis sudah siap siaga di lokasi dan segera melakukan tindakan medis.
Meski kini api sudah padam total, kata Agus, tapi petugas pemadam kembali dikikrim menuju pabrik tersebut sebanyak satu unit pada Ahad pagi. Hal itu guna memastikan proses pendinginan sampai tuntas dan menyisir setiap titik api yang mungkin saja masih ada.
"Dasarnya plastik kan, jadi masih panas. Tadi pagi sudah dikirim satu unit lagi untuk memastikan semua api padam. Dari pada hidup lagi, kan matahari panas lagi, kan bisa jadi hidup lagi," terang Agus.
Kapolres Metro Bekasi, Kombes Candra Sukma Kumara, mengatakan, dalam kejadian kebakaran tersebut tidak terdapat korban jiwa. Karena, ketika kejadian berlangsung, kata dia, sekitar 100 orang karyawan sudah berhasil dievakuasi.
"Karyawan dievakuasi jauh dari titik lokasi kebakaran," kata Candra ketika dikonfirmasi, Ahad. Sedangkan untuk angka kerugian, kata dia, belum bisa ditaksir hingga saat ini.
"Kerugian materil masih mengunggu laporan pemilik pabrik," kata Candra. PT Dynaplast sendiri merupakan perusahaan plastik dan pengemasan dengan klien sejumlah perusahaan besar seperti Tupperware, Honda, dan Coca Cola.
Satu unit mobil pemadam kebakaran dari Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi masih bersiaga di PT Dynaplast yang berlokasi di Kawasan Industri Jababeka V, Jalan Science Timur 1 Blok B3D, Kelurahan Sertajaya, Cikarang Timur, pada Ahad (30/6). Sebelumnya, si jago merah membakar pabrik plastik ini pada Sabtu (29/6) pukul 12.35 WIB hingga pukul 24.00 WIB.
Sebelumnya, Kasie Humas Polsek Cikarang Timur, Aiptu Iwan mengatakan, kebakaran itu menyebabkan asap tebal membumbung tinggi dan terlihat jelas hingga radius 10 kilometer. "Berdasarkan keterangan saksi, kebakaran diduga dipicu hubungan arus pendek listrik di gudang bagian belakang pabrik," kata Iwan, Sabtu (29/6).
Salah seorang karyawan pabrik, Irwan (27 tahun), mengatakan, api ketika kejadian itu tiba-tiba saja membesar karena membakar plastik di dalam gudang. Para karyawan pun mencoba untuk memadamkan dengan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), namun upaya itu gagal. "Kita langsung lari keluar menyelamatkan diri," kata Irwan, Ahad.
Ia menuturkan, ketika kejadian berlangsung, sebagian karyawan sedang istirahat, sehingga tidak berdesak-berdesakan untuk menyelamatkan diri. "Beruntung lokasi kebakaran di gudang belakang, kita (karyawan) lebih banyak berada di depan jadi langsung pergi menyelamatkan diri," paparnya.