REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan merencanakan lebih banyak menggelar karnaval seperti Jakarnaval. Sebab, menurutnya, kegiatan karnaval efektif menggerakkan perekonomian di Ibu Kota.
"Kita sedang dalam proses persiapan untuk menyelenggarakan karnaval lebih sering lagi. Insya Allah di pertengahan bulan Juli kita akan membuat deretan event-event yang akan diselenggarakan," ujar Anies di Balai Kota, Jakarta Pusat, Ahad (30/6).
Namun, Anies belum menjelaskan lebih rinci mengenai karnaval yang akan diselenggarakan Juli nanti itu. Di sisi lain, kata dia, karnaval merupakan sektor ekonomi kreatif yang mampu efektif menggerakkan perekonomian dikombinasikan dengan sektor pariwisata.
Kendati demikian, Anies belum dapat memastikan berapa besar pertumbuhan ekonomi jika Pemprov DKI fokus dalam dua sektor tersebut. Anies menjamin pihak yang bergerak di sektor informal, makro, dan kecil merasakan dampak karnaval terhadap perekonomian.
Sehingga, ia merencanakan karnaval ini akan diselenggarakan secara merata di seluruh wilayah Ibu Kota. Anies mengatakan, acara-acara yang akan digelar bakal tersebar dan tidak terfokus pada lokasi-lokasi tertentu.
Sementara itu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta menggelontorkan dana Rp 3 Miliar untuk menyelenggarakan Jakarnaval 2019. Menurut Anies, dana yang dikeluarkan itu tak begitu saja digunakan melainkan berputar di masyarakat.
"Dan ini contoh ketika pemerintah menganggarkan Rp 3 miliar, artinya Rp 3 miliar itu berputar di masyarakat lewat sanggar, kegiatan-kegiatan seni," ujar Anies.
Ia menjelaskan, anggaran Jakarnaval ini sebagai bentuk Pemprov DKI mendorong perekonomian masyarakat. Menurut dia, cara seperti itulah Pemprov bisa merangsang pertumbuhan perekomian terutama di bidang industri kreatif dan pariwisata
"Ketika pemerintah mengeluarkan anggaran maka itu bukan dilihat semata-mata sebagai biaya, tapi itu sebagai cara pemerintah merangsang pertumbuhan perekonomian," kata dia.