REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid menilai Prabowo Subianto akan mengedepankan kepentingan bangsa dan negara dibanding kepentingan pribadi atau golongan semata. Hal itu disampaikan Yenny menyusul belum terjadinya rekonsiliasi antara pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan Prabowo-Sandiaga Uno.
"Saya tahu juga Pak Prabowo adalah seorang negarawan dan pastinya beliau akan lebih mengedepankan kepentingan bangsa dan negara dari pada kepentingan pribadi atau golongan dia saja," ujar Yenny di Jakarta, Rabu (3/7).
Sejak awal, kata Yenny, Prabowo telah menyatakan komitmen terkait apa pun hasil keputusan MK akan diterima. Karena itu, banyak pihak menginginkan pertemuan Jokowi dan Prabowo segera terjadi.
Dia berpendapat pertemuan tersebut akan memberi kesejukan bagi kedua pendukung. Selain itu, rekonsoliasi juga akan menjadi langkah awal untuk bersama-sama dalam membangun bangsa yang lebih maju.
"Jadi kalau kemudian terartikulasikan pertemuan antara Pak Jokowi dengan Pak Prabowo ini akan sangat baik bagi kedua pendukungnya," ujarnya.
Terkait isu pembagian Mentri, Yenny menilai, dalam dunia politik pembagian jatah juga memiliki mekanisme. Sebab, jabatan publik bertujan untuk mensejahterakan masyarakat.
"Yang namanya politik itu adalah menkanisme yang menyuarakan atau memperjuangkan kepentingan dan komunitas, masyarakat yang diwakilinya," ucapnya.
Sementara, Anggota Badan Komunikasi Partai Gerindra, Andre Rosiade menegaskan bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan bertemu dengan Presiden terpilih Joko Widodo pada Juli 2019. Dia meminta kepada seluruh relawan dan pendukung tidak perlu berprasangka negatif terkait rencana pertemuan ini.
"Prabowo akan bertemu dengan Jokowi insya Allah bulan Juli ini, dalam pertemuan itu kita berharap seluruh polarisasi itu bisa turun, tensi bisa turun antara pendukung," kata Andre di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu.