Kamis 04 Jul 2019 10:26 WIB

Jawa dan Sumatra Berpotensi Kekeringan Ekstrem

Sejumlah wilayah mengalami hari tanpa hujan lebih dari 61 hari.

Red: Friska Yolanda
Pemasok Utama Irigasi Solo. Anak-anak bermain di tiang pondasi Bendung Colo, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (3/7/2019). Menyusutnya air Bendung Colo mengacam ratusan hehtar persawahan di Solo dan sekitarnya gagal panen.
Foto: Wihdan/ Republika
Pemasok Utama Irigasi Solo. Anak-anak bermain di tiang pondasi Bendung Colo, Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (3/7/2019). Menyusutnya air Bendung Colo mengacam ratusan hehtar persawahan di Solo dan sekitarnya gagal panen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memonitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) hingga 30 Juni 2019. Dari pengamatan itu diketahui terdapat potensi kekeringan meteorologis (iklim) di sebagian besar Jawa, Bali dan Nusa Tenggara dengan kriteria panjang hingga ekstrem.

"Dari hasil analisis BMKG, teridentifikasi adanya potensi kekeringan meteorologis yang tersebar di sejumlah wilayah," kata Deputi Bidang Klimatologi BMKG Herizal dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (4/7).

Baca Juga

BMKG memantau sejumlah wilayah di Indonesia mengalami kekeringan di antaranya Sumedang, Gunung Kidul, Magetan, Ngawi, Bojonegoro, Gresik, Tuban, Pasuruan dan Pamekasan. Potensi Awas atau telah mengalami HTH lebih dari 61 hari dan prakiraan curah hujan rendah kurang dari 20 milimeter (mm) dalam 10 hari mendatang dengan peluang lebih dari 70 persen yaitu di Jawa Barat tepatnya Bekasi, Karawang dan Indramayu.

Serta di Jawa Tengah yaitu Karanganyar, Klaten, Magelang, Purworejo, Rembang, Semarangdan Wonogiri. Juga sebagian besar Jawa Timur dan DI Yogyakarta yaitu Bantul, Gunung Kidul, Kulonprogo dan Sleman.