Jumat 05 Jul 2019 02:00 WIB

14 Desa di Pemalang Kekurangan Air Bersih

Warga di 14 desa di Pemalang kekurangan air bersih akibat kemarau

Seorang petani, Dusun Gendurit, Desa Kawengen, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang memanen padi belum cukup umur di lahan perswahan yang merekah, akibat kekeringan, Senin (17/6). Petani di dusun ini melakukan ‘panen terpaksa’ untuk menghindari kerugian lebih besar akibat dampak musim kemarau.
Foto: Republika/Bowo Pribadi
Seorang petani, Dusun Gendurit, Desa Kawengen, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang memanen padi belum cukup umur di lahan perswahan yang merekah, akibat kekeringan, Senin (17/6). Petani di dusun ini melakukan ‘panen terpaksa’ untuk menghindari kerugian lebih besar akibat dampak musim kemarau.

REPUBLIKA.CO.ID, PEMALANG -- Musim kemarau menimbulkan kekeringan yang menyebabkan warga 14 desa di Kecamatan Pulosari dan Belik, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, kekurangan air bersih. Kepala BPBD Kabupaten Pemalang Wismo mengatakan puncak musim kemarau tahun ini diperkirakan berlangsung hingga September 2019.

"Musim kemarau yang cukup panjang ini berdampak pada belasan desa yang mengalami kelangkaan air bersih," katanya pada Kamis (4/7).

Baca Juga

BPBD pun menyalurkan bantuan air bersih ke desa-desa yang menghadapi kekurangan air. "Kami menjamin pasokan atau dropping air bersih akan berjalan lancar meski ada keterbatasan jumlah armada," katanya.

Wismo juga mengimbau warga bijaksana menggunakan air. Warga diminta memanfaatkan air bersih secukupnya.

Beberapa warga di desa menghadapi kekurangan air bersih berusaha menghemat air dengan mengurangi frekuensi mandi menjadi satu kali per hari. Sebagian warga juga membeli air dan mencari sumber air untuk memenuhi kebutuhan.

Di antara warga ada yang menggunakan mesin pompa untuk menyedot air dari sumber air dan mengalirkannya ke tandon. Mereka kemudian menjual air dengan harga Rp 50 ribu per 1.400 liter air kepada warga yang membutuhkan.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement