Rabu 10 Jul 2019 12:30 WIB

Jakarta Masih Aman dari Kekeringan

Sampai saat ini belum ada warga Jakarta yang melaporkan kekeringan.

Kekurangan Air Bersih saat Musim kemarau. Warga mengecek drum penampungan air hujan di Kampung Kamal Muara, Jakarta Utara, Selasa (9/7).
Foto: Republika/Fakhri Hermansyah
Kekurangan Air Bersih saat Musim kemarau. Warga mengecek drum penampungan air hujan di Kampung Kamal Muara, Jakarta Utara, Selasa (9/7).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Subejo mengatakan wilayah DKI Jakarta masih aman dari ancaman kekeringan ekstrem yang sudah melanda beberapa daerah di Indonesia akibat musim kemarau.

"Kalau untuk Jakarta sebetulnya dampaknya belum serius, mungkin hanya beberapa daerah tertentu. Daerah yang belum masuk jaringan PDAM, yang masih pakai sumur," ungkap Subejo ketika dihubungi, Rabu (10/7).

Baca Juga

Namun, meski saat ini Jakarta dan wilayah sekitarnya masih belum merasakan dampak dari musim kemarau panjang, beberapa daerah memiliki potensi mengalami kekeringan. Daerah-daerah tersebut adalah Halim dan Pulogadung di Jakarta Timur, Ciganjur, Lebak Bulus, Manggarai, Pasar Minggu, Pesanggrahan, Pakubuwono, Setiabudi, Karet, dan Ragunan untuk wilayah Jakarta Selatan.

Selain itu, di Jakarta Utara yang memiliki potensi adalah Tanjung Priok, Sunter, dan Teluk Gong, sementara Kembangan, Kedoya Selatan, Tomang Barat, dan Cengkareng untuk Jakarta Barat. Sedangkan di Jakarta Pusat adalah Cideng, Kemayoran, dan Waduk Melati.

Subejo mengatakan berkaca dari pengalaman pada 2015 saat beberapa wilayah di Jakarta Barat, seperti Tegal Alur dan Kamal mengalami kekeringan. Mereka sudah bersiaga bila warga yang bukan pelanggan PAM mengalami masalah air bersih.

Namun, menurut Subejo, sampai saat ini belum ada warga yang melaporkan adanya kekeringan. "Sampai saat ini kami di BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) masih belum ada laporan mengenai wilayah yang masyarakatnya mengalami krisis air," ujarnya.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan puncak musim kemarau akan terjadi pada Agustus 2019.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement