REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekelompok massa yang tergabung dalam Jaringan Pemuda Penyelamat Konstituen (JPPK) Prabowo-Sandi batal menggelar aksi di depan kediaman Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Direncanakan aksi tersebut digelar Senin (15/7) sekitar pukul 10.00 WIB.
"Di-cancel," kata humas JPPK, Sulaiman kepada Republika.co.id, Senin (15/7).
Sulaiman mengungkapkan, alasan pembatalan tersebut lantaran pihak kepolisian keberatan karena belum ada surat pemberitahuan aksi. Direncanakan, aksi tersebut akan diganti hari lain. "Kita antar pemberitahuan aksinya buat Rabu," tuturnya.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, sejumlah anggota kepolisian terlihat berjaga di sekitaran kediaman Prabowo. Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Indra Jafar mengaku telah mengerahkan satu kompi anggota kepolisian untuk berjaga di sekitaran kediaman Prabowo hari ini.
"Kita siapkan personel di sini satu kompi kurang lebih 100 orang kita siapkan pengamanan," ujarnya.
Polisi akan bersiaga hingga kondisi kembali kondusif. Ia pun mengimbau agar massa aksi mengurungkan niat aksi di depan rumah pribadi Prabowo.
"Bagaimana pun fasilitas pribadi itu dilarang jadi objek unjuk rasa. Ini kan rumah, tidak boleh disini," katanya.
Sebelumnya, beredar undangan di kalangan wartawan bahwa massa yang tergabung dalam JPPK akan menggelar aksi di kediaman Prabowo hari ini. Sejumlah tuntutan rencananya akan disampaikan di antaranya menolak rekonsiliasi antara Prabowo dan Jokowi.
Selain itu, JPPK juga menagih sejumlah janji Prabowo di antaranya janji untuk timbul tenggelam bersama rakyat. JPPK juga menuntut Prabowo meminta maaf kepada rakyat atas pertemuan dirinya dengan presiden Joko Widodo yang dianggap melukai hati rakyat. Prabowo juga diminta bertanggung jawab atas meninggalnya ratusan KPPS.