Ahad 21 Jul 2019 16:08 WIB

Anies Sebut Anggaran Besar Getah-Getih Mengalir ke Perajin

Instalasi Getah-Getih dipilih agar perajin dan petani bambu bisa sejahtera.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Indira Rezkisari
Petugas Suku Dinas Kehutanan Kota Administrasi Jakarta Pusat saat mengganti tanaman rusak yang berada di sekeliling instalasi seni bambu Getah Getih di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad (23/6).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Petugas Suku Dinas Kehutanan Kota Administrasi Jakarta Pusat saat mengganti tanaman rusak yang berada di sekeliling instalasi seni bambu Getah Getih di kawasan Bundaran HI, Jakarta, Ahad (23/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggaran instalasi bambu Getah-Getih yang mencapai sekitar Rp 550 juta dipersoalkan sejumlah pihak ketika belum genap satu tahun karya seni itu sudah dibongkar. Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengaku, anggaran itu mengalir ke pelaku usaha yang berkaitan dengan bambu.

"Supaya anggarannya diterima oleh para perajin bambu, para petani bambu, para tukang yang terkait kegiatan bambu," ujar Anies dalam sambutannya di puncak perayaan Lebaran Betawi 2019 di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Ahad (21/7).

Baca Juga

Ia mengatakan, dipilihnya karya berbahan dasar bambu sebagai upaya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengembangkan tradisi dan karya seni asal Indonesia. Anies meyakinkan bahwa bambu yang digunakan untuk Getah-Getih berasal dari bambu lokal khas Indonesia.

Sehingga, pembuatan karya seni instalasi berbahan baku bambu dapat menyejahterakan para perajin dan petani bambu. Menurut Anies, hal itu bagian dari fungsi pemerintah untuk mendorong dan meningkatkan perekonomian rakyat kecil.

"Seringkali kita anggap remeh, padahal justru fungsi pemerintah adalah membesarkan yang kecil, mendorong untuk mereka tumbuh berkembang," kata Anies.

Anies pun menuturkan, Pemprov DKI akan lebih banyak menyajikan karya-karya seni dari Indonesia di Ibu Kota. Ia menegaskan, kebudayaan tak cukup hanya dilestarikan melainkan harus dikembangkan agar tak lekang oleh zaman.

Instalasi bambu Getah-Getih karya Joko Avianto sengaja dibuat untuk memeriahkan Asian Games dan Hari Kemerdekaan RI pada Agustus 2018 lalu dan ditempatkan di kawasan Bundaran Hotel Indonesia. Pada Rabu (17/7) malam, petugas dari Dinas Kehutanan DKI Jakarta membongkar karya bambu itu karena dinilai sudah rapuh dan dikhawatirkan runtuh.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement