REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA -- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Jatiwangi, Kabupaten Majalengka menyebutkan sejumlah daerah di Kabupaten Indramayu mengalami hari tanpa hujan (HTH) Terpanjang selama musim kemarau tahun ini. Wilayah HTH Terpanjang itu, yakni Gantar, Bantarhuni dan Temiyang, Kabupaten Indramayu.
Hal tersebut berdasarkan Informasi Monitoring HTH Wilayah Provinsi Jawa Barat yang dikeluarkan Stasiun Klimatologi Bogor, per 20 Juli 2019. "Ketiga daerah itu mengalami HTH Terpanjang selama 94 hari,’’ ujar Forecaster Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Jatiwangi, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, Ahad (21/7).
Selain ketiga daerah itu, sejumlah daerah lainnya di Kabupaten Indramayu juga berpotensi mengalami kekeringan ekstrem. Yakni, Sukra, Indramayu, Gabuswetan, Sukagumiwang, Jatibarang, Cikedung, Lelea, Sliyeg, Terisi, Karang Asem, Kroya, dan Cipancuh.
"Potensi kekeringan ekstrem itu dikarenakan hingga update terakhir pada 20 Juli 2019, daerah tersebut tidak hujan berturut-turut selama lebih dari 60 hari," kata pria yang disapa Faiz.
Tak hanya Kabupaten Indramayu, berbagai daerah lainnya di Jabar juga berpotensi mengalami kekeringan esktrem. Untuk wilayah Cirebon, yakni Weru, Mundu, Lemah Abang, Pabuaran, Karangsembung, Sumber, Talun, Klenganan, Greget, Astana Japura, Palimanan, Karangsembung.
Selain itu, Majalengka, yaitu Kadipaten, Banraujug, Banjaran, Cikijing, Pajajar, Jatiwangi, Talaga, Bantarujeg, Cigasong, Maja, Rajagaluh, Leuwimunding, Kertajati, Argapura, Kertajati; Cianjur meliputi Cidaun, Tanggeung, Cibinong, dan Sukabumi, yakni Tegal Buleud, Surade.
Potensi kekeringan ekstrem juga melanda Bogor (Jonggol), Bekasi dan Karawang (Cikampek, Cilamaya Kulon, Rengasdenglok, Rawa Merta). Ditambah lagi, Subang (Subang, Segala Herang, Pusaka Negara, Pegaden, Cisalak, Cipendeuy, Pusaka Jaya), Purwakarta (Darangdan) dan Sumedang (Conggeang, Ujung Jaya, Tomo).
Terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana, menyatakan, pihaknya sudah siap mengantisipasi krisis air bersih yang dialami warga. Dia mengungkapkan, bagi desa-desa yang mengalami krisis air bersih diminta untuk melayangkan surat permintaan bantuan air bersih kepada instansinya.
"Kami siap mengirimkan bantuan air bersih yang diminta warga," kata Edi.