Senin 22 Jul 2019 00:10 WIB

Menag Tetap Dalami Pengibaran Bendera Tauhid di Sukabumi

Tim Kementerian Agama masih bertemu pihak MAN 1 Sukabumi untuk meminta keterangan

Rep: Nugroho Habibi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Sejumlah pelajar saat melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Madrasah Aliyah Negeri 1 Bekasi, Jawa Barat, Senin (9/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah pelajar saat melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di Madrasah Aliyah Negeri 1 Bekasi, Jawa Barat, Senin (9/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beredar foto sejumlah siswa mengibarkan bendera berlafalkan tauhid yang diduga di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Sukabumi. Dalam foto tersebut, tampak sekelompok siswa berpose di halaman madrasah yang viral di media sosial, Sabtu (20/7). 

Foto tersebut diunggah oleh pemilik akun @Karolina_bee11 yang kemudian di respon oleh Anggota DPR Komisi VIII Ace Hasan Syadzily. Dalam pernyataannya, Ace meminta Kementerian Agama Lukman Hakim Saifuddin untuk mengusut. 

"Pak Menag @lukmansaifuddin mohon segera diklarifikasi tentang penggunaan atribut bendera ini yang kabarnya berada di MAN 1 Sukabumi. Seharusnya Madrasah, apalagi yang dikelola @Kemenag_RI harus mengedepankan semangat NKRI daripada penggunaan bendera yang identik dengan organisasi yg terlarang," tulis Ace yang sudah dikonfirmasi Republika.co.id, Ahad (21/7).

Lukman Hakim kemudian merespon permintaan Ace. Kemenag segera menerjukan tim investigasi untuk mengusut foto terbaru. 

“Sejak semalam sudah ada tim khusus dari Pusat yang ke lokasi untuk investigasi. Saat ini proses penanganan di lapangan masih sedang berlangsung. Kami serius menangani kasus ini,” terang tulis Lukman Hakim.

Hingga kini, tim yang dipimpin Direktur Kurikulum, Sarana, Kesiswaan dan Kelembagaan (KSKK) Madrasah masih berada di Sukabumi. Tim akan meminta akan bertemu dengan para pihak di MAN 1 Sukabumi untuk meminta keterangan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement