Selasa 23 Jul 2019 01:00 WIB

Islamic Center akan Pindahkan Gedung Terdampak Tol Becakayu

Bangunan masjid Islamic Center tidak digusur.

Rep: Febriyan A/ Red: Dwi Murdaningsih
Pekerja sedang menyelesaikan konstruksi proyek Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu) sesi II A Jakasampurna-Ahmad Yani, Bekasi, Senin (18/3).
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Pekerja sedang menyelesaikan konstruksi proyek Tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu) sesi II A Jakasampurna-Ahmad Yani, Bekasi, Senin (18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Ketua Pengurus Yayasan Nurul Islam KH Noer Alie pengelola Islamic Center Kota Bekasi, Paray Said mengatakan yayasan saat ini sudah mengikhlaskan sebagian lahan di sana digunakan sebagai trase Tol Becakayu. Yayasan saat ini sedang berupaya memindahkan bangunan prechool, rumah imam, dan rumah kompos ke area lain dalam kawasan komplek Islamic Center. Bangunan masjid tidak dipindahkan.

"Kita lagi cari titik yang tepat, supaya tetap ada kesimbangan antara lahan terbuka dengan lahan terbangun," ujar Paray.

Baca Juga

Paray menuturkan, pembangunan kembali sejumlah bangunan itu akan dibiayai dengan dana ganti rugi bangunan lama oleh pemerintah pusat. Hingga saat ini, sambung Paray, pembayaran ganti rugi belum dilakukan karena pengukuran baru selesai hinnga tahap pertama. "Isnya Allah ganti rugi semua tuntas pada bulan Agustus nanti," ucap Paray.

Meski ada ganti rugi untuk bangunan, lanjut Paray, dia berharap ada dana bantuan dari pemerintah pusat dan pemkot. Pasalnya, pemindahan sejumlah bangunan itu akan membuat sejumlah baguanan lain juga harus penyesuaian.

Selain itu, Paray juga berharap agar pengerjaan konstruksi tol di Islmic Center nantinya bisa disesuaikan dengan berbagai kegiatan keagamaan disana. Sehingga aktivitas di sana tidak terganggu oleh alat berat pelaksana proyek. "Terutama saat banyak kegiatan hari Sabtu dan Ahad. Dan tentu saat ibadah Shalat Jumat," kata dia.

Sebelumnya, Wali Kota Bekasi Rahmad Effendi juga menegaskan bahwa pembangunan tol berkonstruksi layang itu memang akan memakai lahan Islamic Center. "Itu kan tanah pemerintah daerah. Islamic center kena sedikit bangunan depannya tidak masalah," kata Rahmad.

Rahmad menjelaskan, PT Kresna Kusuma Dyandra Marga (KKDM) pun selaku pelaksana proyek Tol Becakayu nantinya akan meminta izin penggunaan lahan itu ke pihak pemkot, bukannya ke pengelola Islamic Center. "Kita berikan itu kan pengelolaannya karena yang minta pahlawan KH Noer Alie, tapi tanahnya tetap milik pemkot," ucap Pepen, sapaan akrab Rahmad Effendi.

Pepen menambahkan, lahan Islamic Center digunakan untuk trase tol itu demi menghindari lahan Water Treatment Plant (WTP) milik PDAM Tirta Patriot. "Yang terpenting WTP Produksi tidak terkana imbas, karena akan sangat mempengaruhi pelayanan air di Kota Bekasi," terang Pepen.

Pembangunan Tol Becakayu sepanjang 21,04 kilometer itu kini sudah memasuki jalan KH Noer Alie. Pengerjaan seksi 2A di Jalan KH Noer Alie ujung atau Simpang BCP telah dijadwalkan untuk dimulai pada akhir Juli ini.

Setelah itu, trase akan melintasi Jalan Ahmad Yani dengan memakai lahan Islamic Centre. Lalu lanjut ke Jalan Suplesi Kalimalang dan Jalan Veteran sebagai batas akhir seksi 2A. Pembangunan seksi 2A ini ditargetkan tuntas pada akhir tahun 2019 ini.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement