Rabu 24 Jul 2019 11:54 WIB

Ulasan Stuber, Kisah Sopir Uber Bantu Ungkap Kasus Kriminal

Iko Uwais menjadi penjahat bernama Tedjo dalam film Stuber

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Christiyaningsih
Penampilan Iko Uwais di film Stuber usai bleaching rambut.
Foto: 20th Century Fox
Penampilan Iko Uwais di film Stuber usai bleaching rambut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Stu (Kumail Nanjiani) adalah pegawai toko yang memiliki pekerjaan sambilan sebagai pengemudi taksi daring Uber. Suatu ketika, dia mendapat penumpang seorang detektif kepolisian bernama Vic Manning (Dave Bautista).

Ternyata, Vic tengah mengungkap kasus kriminal berbahaya. Sang detektif menggunakan jasa pengemudi Uber karena belum bisa melihat dengan jelas usai operasi lasik. Meski takut, Stu tetap mengantarnya demi mendapat penilaian lima bintang.

Baca Juga

Pengejaran demi pengejaran berujung pada upaya menangkap Tedjo (Iko Uwais) yang pernah menyebabkan kematian salah seorang rekan polisi Vic. Bisakah pengemudi Uber dan detektif itu bekerja sama mengalahkan si penjahat kelas kakap?

Kisah Stu si pengemudi Uber hadir lewat Stuber. Film arahan sutradara Michael Dowse ini cukup menyenangkan disimak. Duo Bautista dan Nanjiani sebagai Vic dan Stu menjadi representasi dari genre laga serta komedi.

Awalnya demikian, seolah Vic hanya pria besar tukang berkelahi, sementara Stu tukang mengoceh yang semua kalimatnya meledakkan tawa. Tetapi, lambat laun karakter keduanya membaur jadi satu kesatuan, tidak berdiri sendiri-sendiri.

Perjalanan mereka memburu Tedjo membuat penonton seakan diajak naik roller-coaster. Terkadang landai dengan dialog receh yang membuat pemirsa sulit menahan tawa, kadang menukik tajam dengan berbagai aksi baku hantam dan penembakan.

Latar belakang Vic dan Stu dieksplorasi dengan porsi cukup sehingga penonton merasa dekat dengan keduanya. Relasi dilematis Stu dengan perempuan idamannya serta hubungan renggang Vic dengan putrinya membuat mereka saling belajar satu sama lain.

Bagi penonton Indonesia, daya tarik utama film Stuber tentunya adalah sosok Iko Uwais sang pemeran Tedjo. Sudah kesekian kalinya Iko terlibat dalam produksi sinema internasional. Kali ini, dia juga ditunjuk menjadi koreografer adegan pertarungan.

Peran Iko sebagai Tedjo cukup berbeda dengan film-flm sebelumnya. Dia terlihat lebih berandalan dengan senyum jahil dan rambut pirangnya. Kelihaian Iko merancang setiap gerakan perkelahian membuat aspek laga di film ini sangat nendang sehingga memacu adrenalin bagi penyuka action.

Penggemar komedi maupun penyuka laga, silakan menyimak Stuber yang tayang di Indonesia mulai 24 Juli 2019. Film cukup menarik, meski ada sedikit catatan yakni beberapa lagu latar yang terdengar kurang tepat sehingga tidak mendukung adegan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement