Kamis 25 Jul 2019 05:40 WIB

Cina Siap Berperang Jika Taiwan Merdeka

Cina menilai penjualan peralatan militer ke Taiwan mengancam kedaulatan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Ani Nursalikah
Juru bicara Kementerian Pertahanan Cina Wu Qian di Kantor Dewan Informasi Negara di Beijing, China, Rabu (24/7).
Foto: AP Photo/Andy Wong
Juru bicara Kementerian Pertahanan Cina Wu Qian di Kantor Dewan Informasi Negara di Beijing, China, Rabu (24/7).

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina memperingatkan mereka siap berperang jika terdapat langkah menuju kemerdekaan Taiwan. Dalam hal ini, Beijing mengecam penjualan senjata oleh Amerika Serikat (AS) kepada Taipei.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Cina Wu Qian mengatakan negaranya akan melakukan upaya terbesarnya menyatukan kembali Taiwan secara damai. “Namun kita harus dengan tegas menunjukkan mencari kemerdekaan Taiwan adalah jalan buntu,” kata dia, Rabu (24/7).

Baca Juga

“Jika ada orang yang berani mencoba memisahkan Taiwan dari negara ini, militer China akan siap berperang menjaga kedaulatan nasional, persatuan, dan integritas teritorial,” ujar Wu.

Sementara itu, Taiwan’s Mainland Affairs Council mengatakan perilaku provokatif China telah secara serius melanggar prinsip perdamaian dalam hukum dan hubungan internasional. Beijing pun dianggap menantang keamanan serta ketertiban regional.

“Kami mendesak pemerintah Beijing melepaskan tindakan irasional dan jahat seperti penggunaan kekuatan serta untuk meningkatkan hubungan lintas-selat dan menangani masalah, termasuk Hong Kong, secara rasional, sehingga dapat menjadi anggota regional yang bertanggung jawab,” kata Taiwan’s Mainland Affairs Council dalam sebuah pernyataan.

Pentagon telah mengumumkan Departemen Luar Negeri AS menyetujui penjualan senjata yang diminta oleh Taiwan, termasuk 108 General Dynamicss Corp (GD.N) M1A2T tank Abrams dan 250 rudal Stinger yang diproduksi Raytheon (RTN.N). Nilai penjualan tersebut ditaksir mencapai sekitar 2,2 miliar dolar AS.

Pemerintah China mengkritik rencana penjualan senjata itu. “Penjualan senjata AS ke Taiwan merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan norma-norma dasar yang mengatur hubungan internasional. Ini adalah pelanggaran serius terhadap prinsip satu-Cina dan tiga komunike bersama China-AS,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Geng Shuang.

Menurut dia, penjualan peralatan militer ke Taiwan juga mengancam kedaulatan serta keamanan nasional China. “Untuk melindungi kepentingan nasional kita, China akan menjatuhkan sanksi pada perusahaan AS yang terlibat dalam penjualan senjata yang disebutkan di atas ke Taiwan,” ujar Geng.

sumber : Reuters
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement