Sabtu 27 Jul 2019 06:00 WIB

Warga Diimbau Kelola Daging Kurban dengan Baik

Warga diimbau tidak mencuci daging di sembarang tempat untuk hindari kontaminasi.

Rep: Febrian Fachri / Red: Friska Yolanda
Warga memperhatikan petugas memyembelih sapi kurban (iustrasi)
Foto: ANTARA FOTO
Warga memperhatikan petugas memyembelih sapi kurban (iustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Padang Martin Suhendri mengingatkan masyarakat agar hati-hati dalam pengelolaan daging sapi kurban pada momen Idul Adha 1440 H nanti. Martin menyebut sering kejadian daging kurban terkontaminasi bakteri karena masyarakat mencuci daging di tempat-tempat yang tidak steril. 

"Tolong kepada masyarakat, saat mengelola daging kurban, jangan mencuci daging di sembarangan tempat. Supaya daging tidak terkontaminasi mikroba dan lain-lain," kata Martin kepada Republika.co.id, Jumat (26/7).

Baca Juga

Martin selama ini sering mendapat kabar daging kurban yang dikonsumsi warga terkontaminasi bakteri. Penyebabnya orang-orang yang mengelola kurban mencuci daging sapi dengan air yang tidak bersih, seperti di kolam yang dekat dengan jamban. Menurut Martin, sebaiknya pengelola mencuci daging hasil sembelih dengan air yang bersih.

Selain itu, Martin juga minta masyarakat yang mengonsumsi daging kurban agar tidak terperdaya dengan banyaknya tawaran memakai bahan tambahan makanan dari bahan kimia dan sejenisnya. Belakangan, kata Martin, sering ada masyarakat yang memasak menggunakan bumbu pengempuk daging dan perapuh tulang sampai garam antibasi. Menurut Martin, bahan-bahan tambahan seperti itu tidak baik untuk kesehatan. 

Kemudian, BBPOM juga ingin Dinas Perternakan, Dinas Kesehatan dan pihak terkait agar selalu berkoordinasi guna mewaspadai virus yang menyerang hewan kurban. Supaya pemerintah dapat menjamin hewan kurban yang akan disembelih warga pada Idul Adha terjamin kesehatannya. 

"Waspadai virus anthrax (sapi) gila," ujar Martin.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement